Sebelum menikah, Sa dengan calon suami sudah berkomitmen bahwa Sa tidak akan ikut KB. Sa juga minta kesediaannya untuk membantu Sa ber KB dengan menggunakan sistem kalender. Alhamdulillah dia mau (si Mas is the best lah pokoknya). Tapi....., tahun pertama nikah kan ga ada tuh sistem kalender-kalenderan. Sa memang terbiasa mencatat tanggal-tanggal si merah datang. Hmmmm....namun setelah menikah malah Sa jadi agak malas nyatet, soalnya sudah 4 bulan lebih belum ada tanda-tanda kehamilan (ngambek ya ceritanya....tapi sebenernya ga boleh ngambek ya prens).
Tujuh bulan setelah pernikahan, Sa telat dapet tuh. Sa sudah ngerasa sih, tapi kok ya ada saja penghalang buat beli testpack ya. Entah itu lupa, kemaleman pulang, capek, dll. Singkat cerita Sa akhirnya beli juga tuh testpack. Dan ya Allah......!!!!! Alhamdulillah, double strip sodara, Sa hamil. Suami seneng banget pas Sa beri tau.
Sa beri kabar ke keluarga di kampung, dan mereka juga seneng, dan tak lupa untuk memberikan deretan panjang wejangan yang kalo ditulis tuh bisa panjaaaaaaaang banget. Tapi Sa bersyukur juga punya saudara seperti mereka, mau ngasih nasihat. Mulai dari yang jangan bawa yg berat-berat, jangan makan nanas muda, makan pir sama air kelapa ya, kalo habis muntah langsung makan biar dedenya ga kurus, berhenti kerja dulu saja, dan masih banyak lagi.
Alhamdulillah, Sa mengalami masa sindrom di trimester pertama. Mual-mual, pusing, begah, pokoknya ga nyaman banget lah. Namun, senang karena itu kan tandanya ada makhluk kecil di rahimnya Sa. Tapi, Sa sering merasakan nyeri, Sa tanya ke bidan katanya itu ga papa biasa dialami. Sa alhamdulillah rutin chek kehamilan ke bidan terdekat. Tapi salah Sa, Sa ga minta dilayani khusus oleh satu bidan (jadi di rumah itu ada 3 bidan masih saudara).
Selama hamil, aktivitas Sa masih seperti biasa, ngajar di SMA di Rasuna Said (lantai 3), bimbel ke daerah priuk, gajah mada, dan benhil, atau di rumah saja.
Di USG yang kedua (usia kehamilan Sa sekitar 3 bulan), kata dokternya usia kehamilan Sa kok ga cocok ya dengan bentuk janin di USG. Sa ga tau kalau itu ternyata lumrah. Sa tanya-tanya ke teman, dan tante di kampung yg juga bidan, "Oh kadang-kadang memang begitu kok, yg penting kamu hafal kapan kamu terakhir menstruasi." Sa alhamdulillah masih ingat (walau ga dicatet, ini pelajaran berharga untuk Sa, kalo menstruasi harus dicatat).
Sa, masih ingat ketika ngobrol-ngobrol dengan ibu kos tentang melahirkan dan merawat anak. Ibu kos bilang "Nanti mba kalau melahirkan itu kan setara dengan sakarotul mautnya seorang ibu, kita minta maaf dulu sama keluarga, trus selalu baca doa, istighfar, dan baca ayat AlQur'an yang kita ingat. Trus tarik nafas sama buang nafas aja, kalau disuruh mengejan baru mengejan"
Mama dulu juga sering bilang bahwa ketika melahirkan aku yg notabenenya pertama, beliau ga baca istighfar atau apa, trus dibisiki susternya astaghfirullaha'adzim, dan dunia jadi terasa sangat sejuk, Subhanallah ya....
Kok ngobrolin lahiran sih, kan lagi hamil. Hmmmm....ceritanya Allah masih sangat sayang dengan makhluk kecil di rahimku. Jadi pada suatu malam (4,5 bulan kehamilanku), ketika Sa buang air kecil, Sa terkejut, kok ada flek. Sa langsung telpon bidannya Sa. Dia minta besok pagi saja di periksa, karena ini sudah jam 11 malam, kalau cuma flek dan tidak mengeluarkan banyak darah tidak apa-apa, Ibu tidak usah khawatir dan stress. Besok paginya jam 5 pagi, perut semakin melilit, Sa periksa, dilihat fleknya, lalu di dopler tapi tidak terdengar detak jantung si kecil. Sa mulai panik. Dan akhirnya dibuatlah rujukan ke salah satu RSIA.
Suami Sa langsung telpon bosnya hari itu ga berangkat dan langsung ke RSIA jam 8. Di sana nunggu agak lama, karena dokternya lagi pada rapat. Jam 9, dokter sudah ada, Sa dengan perut yg terus menerus melilit diperiksa, katanya wah ini sih pendarahan mbak, bukan flek lagi. Lalu disuruh USG intravaginal, dan hasilnya memang mulut rahim Sa sudah membuka 1 cm, trus ada kelainan pada si kecil, dan jantung si kecil sudah tidak berdetak lagi. Dunia runtuh saat itu, Sa serasa sudah tidak menghirup oksigen lagi.
Sa diminta menunggu keputusan dokter tentang si kecil, dan akhirnya dokter pun memutuskan bahwa Sa mengalami kasus kematian mudighah dan harus dilakukan tindakan kuret hari itu juga. Sa dan suami pasrah, kalau sudah demikian adanya mau diapakan lagi. Bukannya Sa tidak menginginkan, justru sebaliknya, Sa sangat menginginkan dan menyayangi si kecil.
Akhirnya Sa dibawa ke UGD. Sebelum dikuret, Sa diberi obat untuk membuka jalan rahim. Tapi tidak lama setelah itu Sa mengalami pegal yang teramat sangat dan Sa langsung ingat dengan kata-kata Mamah dan ibu kos, Sa lakukan dan akhirnya si kecil keluar masih terbungkus kantung amnionnya. Sa berteriak minta tolong suster, lalu sekejap mata serombongan dokter dan suster sudah mengelilingi Sa, begitu juga si Mas yg tadinya di luar UGD. Ari-arinya belum keluar, Sa disuntik lagi dan pegalnya tambah berkali-kali lipat, tapi kemudian Sa mengejan dan akhirnya ari-arinya keluar.
Malamnya suami Sa pulang kampung untuk menguburkan si kecil. Selamat jalan ya dek...semoga disana kamu puas bermain-main, karena Allah sayaaaaang sekali denganmu, begitu juga Ma dan Bapa. Sekitar 2 minggu kemudian Sa cek Toxo, takut Sa kena toxoplasma, karena si kecil ternyata punya kelainan hidrocephalus. Alhamdulillah ternyata negatif. Mungkin Sa kecapaian, tapi yg jelas dia belum jadi rejeki Sa, tapi cukup menyenangkan 4,5 bulan bersamanya. Ini juga jadi pelajaran berharga untuk Sa,
- Sa harus mencatat tanggal menstruasi Sa
- Sa harus chek up dengan 1 dokter saja
- Sa tidak boleh terlalu capek
- Sa harus memperbaiki pola hidup dan makan
- Sa harus USG di tempat yg kualitas USGnya bagus
- Sa tidak boleh stress
- Sa tidak boleh makan makanan yg mengandung vetsin
Maaf postingnya kepanjangan..... semoga emak-emak atau calon emak bahagia ya dengan buah hatinya. Sa berdoa semoga emak, calon bayi, bayi ataupun anak dan suami emak-emak semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Penyayang, amiiiiin....
Hamil itu memang sesuatu.....mungkin nanti merawat si kecil juga sesuatu ya..... ^_^
Update 4 Desember 2016:
Gambar dari pixabay.com
Isi postingan tidak diubah sama sekali ^_^
Update 4 Desember 2016:
Gambar dari pixabay.com
Isi postingan tidak diubah sama sekali ^_^
No comments:
Post a Comment