Thursday, 28 March 2013

Curhat : "Sakaw" dan Mandeg Ideku Terobati oleh KOPI


Awal bulan Maret ini saya disibukkan dengan banyak deadline. Siapa saya sehingga punya banyak deadline?? Saya adalah penulis skenario, merangkap salah satu aktor sekaligus evaluatornya, hehe.. saya seorang pengajar. Saya memang bukan penulis novel, cerpen, atau skenario film, tetapi saya penulis skenario pembelajaran, pelaksana skenario itu, dan juga membuat evaluasi dari skenario tersebut. Pusing?? Terkadang iya.

Balik lagi ke deadline, awal Maret ini sekolah mengadakan pendaftaran SNMPTN, try out dan ujian praktek untuk anak kelas XII, dan ujian tengah semester untuk anak kelas X dan XI. Jadi, karena guru mapelnya hanya satu orang per mapel, kami semua pastinya bertanggung jawab untuk membuat kisi-kisi soal, soal try out, UTS dan ujian praktikum, serta kunci jawabannya untuk mapel yang kami ampu. Saat itulah saya "sakaw", kepala pening dan berat, leher kaku, dan tidak enak badan. Hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah pulang ke rumah kemudian menyeduh secangkir kopi. Ya.. KOPI.. bukan yang lain.

Saya pun izin pulang untuk mengerjakannya di rumah. Di rumah saya menyeduh kopi instan yang ada di persediaan bulanan. Subhanallah.... serrrr.. baru semerbak harum kopinya saja sudah mulai mengendurkan saraf-saraf di kepala yang tadinya sangat kaku. Lalu srupuutt....tegukan pertama yang ya Allah sekarang saya sedang menikmati surga dunia, hangatnya memenuhi rongga dada dan perut, lalu TTHEEENG... sarafku pun smakin kendur sekendur-kendurnya, hanya tenang dan nyaman yang saya rasakan saat itu. 
Tapi tegukan pertama rasanya belum cukup, lalu saya teguk lagi dan lagi sampai habis, kemudian saya rebahkan tubuh sebentar. Dan voilla..!!!! Ide-ide itu pun mengalir deras, tidak sampai 3 jam saya sudah selesai membuat kisi-kisi, soal try out, soal UTS, materi ujian praktik, dan kunci jawaban.

Memang beberapa penelitian menyebutkan bahwa minum kopi bisa meningkatkan kerja psikomotorik dan kekuatan otak. Bahkan beberapa atlet juga minum kopi beberapa jam sebelum bertanding agar metabolisme tubuhnya meningkat. Namun, tetap ada batasan kita untuk mengkonsumsi kopi, dikarenakan adanya kandungan kafein di dalam kopi. Tubuh manusia mempunyai respon yang beragam terhadap kafein ini, ada yang cepat menguraikannya dan ada yang lambat. Kafein memang tidak boleh menumpuk dalam tubuh kita, efeknya sangat berbahaya jika terjadi penumpukan, contohnya kanker, stroke, penyakit jantung, dan darah tinggi. Kadar kafein yang bisa diterima tubuh manusia rata-rata sebesar 100-150 mg per harinya. Sedang dalam secangkir kopi rata-rata berkadar kafein 85 mg (id.wikipedia.org/wiki/Kopi). Tapi, jika kita mengkonsumsi kopi hanya secangkir perhari malah dapat menangkal efek dari radikal bebas. Dan ternyata efek negatif dari kafein ini bisa berkurang dengan melakukan proses perebusan pada kopi.

Lalu mengapa saya memilih kopi ketika saya "sakaw" atau mandeg ide? Ya karena kopi sudah saya kenal dari dulu sebelum saya tahu manfaat dan bahaya dari kopi. Nenek saya adalah penjual kopi bubuk homemade, dan dulu bapa adalah pecandu kopi walaupun dia tidak merokok. Kopi pertama saya adalah kopi hitam tubruk. Sensasi aroma dan rasa kopi itulah yang membuat kopi selalu menjadi pilihan pertama saya ketika saya menulis. Makanya saya tidak heran jika kebanyakan penulis selalu ditemani oleh secangkir kopi, apalagi setelah saya tahu efek positif dari kopi. Saya tidak punya kopi favourite, semua jenis kopi saya suka, tapi anehnya saya juga bukan pecandu kopi yang setiap hari harus minum secangkir atau bercangkir-cangkir kopi (inget, bercangkir-cangkir itu kurang bagus ya temans).

Yah... yang jelas saya suka kopi, kopi membuka pikiran saya untuk menemukan ide-ide dalam menulis, kopi juga bisa mempererat tali persaudaraan dan pertemanan, apalagi sesama blogger. Makanya, bagi bloggerwan dan bloggerwati yang diperbolehkan oleh dokter untuk minum kopi, MARI KITA NGOPI..!!! ^_^

LEBIH BAIK LAGI NGADAIN KOPI DARAT SAMBIL NGOPI DI WARUNG KOPI....
Srrruuupppuuuutttt.......aaahhhh....

Tulisan ini disertakan pada GA Lisa Gopar "Penulis dan Kopi"


Referensi:
http://eernawati.blogspot.com/2012/10/manfaat-bahaya-minum-kopi.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi

Sunday, 24 March 2013

Curhat : Cita-cita Saya

Saya belum satu bulan berkecimpung di dunia blog. Dulu saya pernah membuat satu blog, tapi saya lupa namanya. Nah, sekitar awal Maret lalu, saya blogwalking dan melihat ada giveaway untuk ulang tahun sebuah blog. Setelah saya baca postingannya dan saya lihat foto dan profil si empunya blog, saya kaget, kagum, dan merasa tercambuk, ya Allah si empunya blog ternyata adalah seorang Bunda bercucu. Beliau mengadakan GA untuk ulang tahun blognya (Miscellaneous) yang ke-4, yaitu tentang "The Old and The New Photos".

Sempat berfikir untuk tidak ikut, karena semua foto lama saya di rumah Bapa di kampung, dan itu saya kemukakan di comment, tapi kemudian Bunda Yati membalasnya, "tidak apa-apa asal fotonya beda waktu saja bisa ikut". Akhirnya inilah foto itu.....!!!!!

Saya ketika kuliah di Universitas Negeri Semarang
Foto ini diambil ketika saya sedang kuliah di Universitas Negeri Semarang (UNNES) di tingkat akhir Program Studi Pendidikan Biologi, pada tahun 2010. Ada ceritanya mengapa saya memilih untuk berkuliah UNNES. Semenjak kelas 4 SD saya sudah memutuskan cita-cita saya, saya ingin menjadi seperti mama dan ibu guru saya saat itu, Bu Yayu (almarhumah), yaitu menjadi seorang pengajar. Saat kelas 3 SMA, ada tawaran seleksi masuk ke UNNES tahap pertama, saya ikut seleksi, setelah terlebih dulu berkonsultasi dengan orang tua tentang hal tersebut, dan orang tua memperbolehkannya. Saya memilih UNNES waktu itu karena di UNNES ada jurusan pendidikan dan saya ingin belajar bahasa Jawa kromo. Saya lulus tahun 2011 setelah mengalahkan musuh terbesar saya yaitu rasa malas, putus asa dan rasa malu.

Sebulan sebelum wisuda, saya sudah melamar kerja di berbagai instansi pendidikan, alhamdulillah saya diterima di sebuah bimbel di Jakarta. Di tengah perjalanan mengajar di bimbel, anak murid saya menawari saya untuk jadi pengajarnya di sekolah, karena pengajar Biologinya baru resign. Sekarang alhamdulillah saya mengajar di sebuah Madrasah Aliyah di Jakarta yang baru merintis kembali, jadi baru ada tiga angkatan (Bunda, saya minta doanya ya, supaya kami bisa terus melanjutkan mendidik anak-anak di Aliyah ini...^_^). Foto berikut diambil ketika halal bihalal di sekolah, dan bertepatan dengan proses persiapan berkas akreditasi sekolah yaitu bulan Agustus 2012 yang lalu (bisa dilihat deretan map di belakang kami..^_^). Alhamdulillah kerja keras kami, para staff dan murid-murid kami membuahkan hasil yang memuaskan yaitu nilai akreditasi A untuk sekolah kami.

Alhamdulillah Allah mengabulkan doa dan cita-cita saya, saya minta doanya Bun, semoga saya selalu istiqomah dan tawadu' dengan cita-cita saya itu, amiiiiiiin......

Untuk Bunda Yati, waaahhhh... hanya kekaguman yang saya peroleh dari Bunda. Mulai ngeblog ketika usia 70 tahun itu sesuatu Bun, sekarang berarti kurang lebih usia Bunda sudah 74 tahun, Subhanallah. Ketika saya blogwalking ke blognya bunda, Miscellaneous, saya merasa tercambuk, bahwa saya yang semuda ini belum ada apa-apanya dibanding Bunda. Sekarang ketika timbul kemalasan saya, saya akan selalu ingat Bapa Mama saya, Suami saya, Adik-adik saya, dan Bunda Yati, agar saya tidak malas dan putus asa lagi. Semangat terus Bunda untuk menghasilkan karya-karya lain yang bagus-bagus.

Terus terang saya belum bisa memberikan kritik karena saya belum terlalu mengenal Bunda. Yang jelas Bunda itu baik banget mau menulis di wall FB saya ketika saya meminta pertemanan ke Bunda. Saya terharu Bun, hiks.... Maaf Bunda kalau kepanjangan dan bikin Bunda lelah membacanya.

Foto dan tulisan diikut-sertakan pada GiveAway - Pertamaku untuk Ultah Blog MISCELLANEOUS

Curhat : Sebegitu Dekatnya TIGA ...


Angka 3 itu berada setelah angka 2 dan sebelum angka 4, hehe...*apaan seehh. Mama Cal-Vin, Little Dija, dan Acacicu sedang mengadakan giveaway rame-rame mengenai angka 3, apa saja yang berkaitan dengan 3. Hmmm... apa ya, makna angka 3 buat saya, yang pastinya semua angka itu sangat bermakna.

Setelah pemikiran yang cukup singkat-singkat panjang, akhirnya saya terhenyak sadar, bahwa angka 3 itu sangat dekat dengan saya. Apa saja?? Apakah sebegitu dekatnya?? Mari kita intip...

1.    Kami 3 bersaudara
Saya merupakan sulung dari 3 bersaudara yang kesemuanya perempuan, dan kami sepakat bahwa Bapa pantas menyandang predikat sebagai pria tertampan sedunia, hehe.. Ketika kecil kami suka bermain bersama, mulai dari masak-masakan pakai tanah liat, jadi pedagang dan pembeli, sampai main rumah-rumahan. Kami suka bercanda, tapi kadang ujung-ujungnya adalah bertengkar dan akhirnya ada yang menangis. Begitulah kalau sedang kumpul pasti rame banget dan selalu ada tangisan, tapi kalau salah satunya sedang pergi, sangatlah sepi jadinya. Contohnya ketika adik bungsu saya ke Purwokerto untuk operasi perut, di rumah sepiii sekali, atau ketika adik saya persis, sedang study tour, rumah juga sama sepinya. Jadi 3 bersaudara itu tidak lengkap jika salah satunya tidak ada. Pun sampai sekarang setelah kami masing-masing sudah berumah tangga. Mama dan Bapa belum akan pergi ke rumah sanak saudara sebelum kami bertiga berkumpul di rumah ketika lebaran.

 2.    Saya sulung, tapi nomor 3
Apa maksudnya??? Ya..saya adalah anak sulung (anak pertama) seperti yang saya sebutkan di atas, tapi saya mendapat antrian ke tiga dalam hal pernikahan. Hehehehe… jadi sedikit lucu kalau membahasnya, si bungsu jadi si sulung dan si sulung jadi si bungsu. Jadi, adik saya yang bungsu itu menikah duluan, setahun kemudian kakaknya, baru dua tahun kemudian saya yang menikah. Yah..namanya jodoh kan tidak tahu kapan datangnya ya. Tetangga sih pada komen semua, "kok kamu mau sih didului adik kamu, tar jadi perawan tua lho.." Eitss…saya percaya Allah, saudara-saudara, bahwa Allah telah menetapkan jodoh untuk saya. Dan terbukti Allah memberikan jodoh untuk saya, yaitu suami saya sekarang, Alhamdulillah.
Dari kiri: si bungsu, saya dan penengah ketika resepsi pernikahanku

 3.    Maret itu bulan ke-3 kan??
Suami saya adalah pria terbaik yang Allah pilihkan untuk saya, sabar sekali menghadapi tingkah saya yang absurd. Dan saudara-saudara….jreng…jreng…jreng….suami saya baru kemarin berulang tahun yang ke-33 *standing applause untuk suami saya. Ya..tanggal 23 Maret suami saya berulang tahun (sama seperti princess Dija dan Mas Bro Hakim ya), tapi saya dengan polosnya tertidur ketika jam 00.00, tidak seperti biasanya yang selalu bangun dan mengucapkan ulang tahun, hehehehe *sorry honey.. Sebenarnya saya bingung memilihkan hadiah ulang tahun untuknya, secara dia orangnya lama kalau suka sesuatu, contohnya dompet kalau belum robek ya belum ganti, dan parahnya selera kami itu bertolak belakang. Kalau saya suka yang cerah dan rame, dia suka yang kalem dan simple *wewww…super bingung. Akhirnya aha..!!! Bagaimana kalau saya ajak saja dia ke Tanah Abang, beli baju, hehehe…. Akhirnya kami ke Tanah Abang buat beli baju, pokoknya apapun yang dia mau, saya beli, itu perjanjiannya. Ternyata lebih lama suami saya kalau milih baju dibanding sayanya..hadehhh. Namun, akhirnya kami dapat 2 baju batik untuknya dan 1 kerudung untuk saya, persis 3 item.
Happy birthday Mas...!!! ^_^
Sebenarnya masih banyak lagi ternyata angka 3 dalam hidup saya, tapi untuk sekarang cukup 3 itu dulu yang saya ikutkan untuk giveaway ini. Bagaimana?? Dekat kan angka 3 itu dengan kehidupan saya??? ^_^

Selamat ulang tahun untuk MAS BRO HAKIM, PASCAL, ALVIN, PRINCESS DIJA, dan SUAMIKU TERCINTA, semoga Tuhan selalu menyayangi kalian semua dalam suka, canda tawa, bahagia, tangis, sedih, duka, dalam ringan atau berat, dalam sehat ataupun sakit, dalam lapang atapun sempit.

HAPPY BIRTHDAY….!!!!!!


"POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DAN ACACICU"


Saturday, 16 March 2013

Ngobrolin Buku : Aksi Receh For Books


Lagi-lagi karena jalan-jalan, kali ini blogwalking ke floriayasmin.blogspot.com dan dapat challenge menarik di sana yaitu RECEH FOR BOOKS.

Menarik bukan?? Setelah banyaknya kegiatan sosial yang menggunakan uang receh (baca : uang logam / penny), kali ini membeli buku yang kita idamkan atau untuk hadiah ulang tahun bisa juga dengan uang receh yang kita kumpulkan. Uang receh bisa didapatkan dimana saja, dari kembalian di warung, abang-abang, bahkan di supermarket besar. Memang sih kayaknya kok lama banget ya, mau beli buku saja mesti nunggu uang receh ngumpul dulu.

Beli bukunya memang bisa kapan saja, tapi kegiatan ngumpulin recehnya itu yang menarik. Kalau saya setiap kali pulang ke rumah, selalu merogoh saku, dompet dan tas untuk mencari uang receh, trus saya letakkan semua uang receh tersebut ke dalam suatu tempat. Tempatnya juga dari bekas botol susu merk Cim**i. Saya pilih botol itu karena lubangnya besar, bisa muat 500 rupiah. Ada lagi botol lain yg punya lubang besar, tapi itu botol minuman energi (saya kan tidak suka minum minuman botol, selain susu dan air putih dalam kemasan). Alhamdulillah sudah terkumpul agak banyak untuk ukuran saya. Kegiatan ngumpulin receh bisa dilakukan sendiri atau dengan anak-anak (biasanya malah anak-anak yang lebih rajin). Nah, tempat recehnya bisa dikreasikan bersama mak..Pastinya seru nanti.

Tadinya uang receh yang saya kumpulkan itu akan digunakan untuk keperluan mendadak, tapi setelah baca tentang Receh For Books, saya jadi punya tujuan yang jelas. Yah..mau gimana lagi, dengan gaji yang alhamdulillah cukup, saya tidak bisa sering-sering beli buku baru. Paling sering kalau ada mega bazar saya baru bisa beli buku, itu juga cari yang diskonan. 

Nanti kalau saya sudah beli buku dari uang receh saya itu, akan saya tulis di blog ini. Mari mengumpulkan receh....untuk keperluan apa saja yang bermanfaat..... MARIIII...RECEH FOR BOOKS...!!!


Wednesday, 13 March 2013

Curhat : Maaf Bu, Ada 300 rupiah?


Lagi-lagi menemukan ide ketika blogwalking. Sebenarnya kejadiannya tadi malam, dan saya ingin sekali posting, tapi masih agak takut, takut kalau nanti bakalan diproses hukum. Tapi setelah blogwalker ke blognya Bunda Yati, saya jadi tidak takut lagi...makasih Bunda ^_^.

Postingan Bunda itu berjudul Permen vs Alat Bayar, tapi kali ini saya tidak membahas permennya. Yang mau saya bahas adalah sikap kasir jika ada total pembayaran tidak bulat angkanya.

Ceritanya tadi malam saya pergi ke sebuah Supermarket besar dan terkenal untuk membeli setrika (maklum setrika saya sudah dol panasnya). Ternyata di situ juga sedang ada Beauty Fair, jadi inget kalau persediaan bedak tinggal sedikit. Saya akhirnya mampir ke booth salah satu merk kosmetik, dan jadi membeli refil bedak. 

Mbak SPGnya langsung bilang "Silahkan Bu, bayarnya di kasir bagian kosmetik." 

"Tidak di kasir depan mbak?"

"Tidak Bu, kalau kosmetik dan elektronik, kasirnya khusus." kata Mbak SPG sambil tersenyum manis.

"Oke mbak..." saya juga tersenyum tidak kalah manis... (hehehehe....)

Saya langsung menuju ke kasir untuk membayar refil bedak tersebut. "Jadinya 14.700 rupiah Bu." kata masnya kasir. Saya sodorin uang 50.000 an. Trus masnya kasir langsung bilang, tanpa melongok laci kasirnya "Ada uang 20.000 an Bu?"
Saya sodorin tuh uang 20.000an (yang 50.000 saya minta donk, hehehehe enak saja kalau buat kasirnya).

Ehhhhh..... sodara-sodara itu si MAS KASIRNYA bilang lagi... "Ada uang 300 rupiah Bu, ini saya tidak punya receh untuk kembalian"

Sontak darah saya mendidih , ini sebenarnya yang jadi kasir siapa sih? Muka saya langsung berubah drastis dari yang tadinya ramah jadi datar dan jutek (kata anak murid saya, miss Riski kalau sedang bermuka seperti itu seperti film triller seremnya) "SAYA GA BAWA MAS."
"Oh kalau gitu 700 rupiah ada Bu?"
"SAYA GA BAWA MAAASSS!!."
"Saya juga tidak punya Bu."
"EMANGNYA GA BISA NUKER DULU APA!!"
"Tidak bisa Bu."
"Oh ya sudah, saya tidak jadi beli kalau gitu, sini uang 20.000 saya!!!"
"Eh ini ada 1000 Bu, ga papa ambil saja yang 300 buat Ibu."
"MAAF MAS SAYA GA JADI BELI. SAYA MINTA UANG SAYA SAJA."

Akhirnya suami datang dan menyelamatkan si kasir itu dengan menyodorkan uang 500 rupiah. "NIH MAS 500, AMBIL KEMBALIANNYA BUAT MASNYA BELI PERMEN, BIAR GA MALESSS." kataku tetep dengan muka jutek dan nada tinggi.

Hal seperti itu sering kita jumpai ketika berbelanja bukan? Entah di abang tukang sayur, di pasar, bahkan di Supermarket besar sekalipun. Kalau di abang-abang mungkin wajar ya, secara dia kan tidak punya manajer yang mengontrol persediaan uang receh. Tapi ini di supermarket besar yang kasir depannya saja ada lebih dari 10 orang, pasti ada kepala kasirnya donk. Sebel banget saya kalau di minimarket atau supermarket, kasirnya menanyakan hal tersebut. Mungkin agar praktis menurutnya, tapi kalau menurut saya orang itu males saja beranjak dari tempatnya. Sebenarnya apa susahnya sih nuker uang sebentar untuk kasir yang punya kepala kasir?

Kalau sedang terburu-buru, saya ladeni saja kemauan kasir yang seperti itu, tapi kalau sedang santai seperti tadi malam, saya sebenarnya bisa berdebat panjang dengan simasnya kasir itu. Untung suami saya datang sehabis memarkir motornya, dia kan tipe orang yang malas berurusan dengan hal-hal seperti itu. Kalau emak-emak atau temen-temen semua bagaimana ketika menghadapi kasir yang seperti itu?

Tuesday, 12 March 2013

Curhat : "Kuis Seven Days by. Rhein Fathia"


Seperti biasa, lagi blogwalking eh... ada postingan tentang Kuis Buku Seven Days dari Rhein Fathia. Ikutan ya....

Rhein Fathia memberikan satu pertanyaan.... ini nih pertanyaannya....

"Anggap ada yang mau bayarin kamu jalan-jalan ke mana aja, nggak peduli berapa biayanya. Kamu diberi waktu selama TUJUH HARI dan haarus mengajak SATU orang saja. Ke mana kamu akan pergi traveling, sama siapa, dan apa alasannya?"

Pertama lihat pertanyaannya saya jadi mikir kemana ya kalau dikasih waktu segitu buat jalan-jalan. Soalnya banyak tempat yang ingin saya kunjungi.. ^_^. Akhirnya, oh iyaaaa... Ya Allah, mamah kan belum pernah pergi jauh, paling jauh ke Purwokerto (45 menit dari rumah) karna alasannya selalu sama “Mamah kan mabok kendaraan Ris” (hhmmm miris juga sih dengernya). Gimana kalau ngajak mamah saja. Etapi, mamah kan mabok kendaraan ya, hmmmm....dibayarin inih, jadi maksa naik pesawat trus tar ke tempat tujuan wisatanya diantar pake mobil AC saja..*hehehe.

Yang pernah saya denger sih, mamah pengin ke Mekah dan Madinah, pengin sholat di Masjidil Haram dan mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Oke… hari pertama kita kesitu Mah…jangan lupa beli oleh-oleh khas dan abaya dari Mekkah dan Madinah buat Mamah, Bapa, aku, Nana, Putri, Faza, Ais, Budi, Ferri, Besan-besan, tetangga, temen guru serayon, orang sekampung... wkwkwk kan dibayari, Alhamdulillah. 

Hari kedua pergi ke Mesir lihat piramida sama spinx trus makan di Alexandria. Jangan lupa oleh-oleh juga hehehe..

Lalu hari ketiga kita pergi keliling Eropa ya Mah, Inggris ke istana Birmingham ngecengin penjaga bertopi bulu yang panjang, sama beli souvenir dan foto-foto. Dari Inggris lanjut ke Paris langsung ke Menara Eiffel buat foto-foto sama beli souvenir lagi (itu semua terbang pake jet pribadi ya, dan tiap Negara 2 jam aja singgahnya, khusus tempat-tempat yang ada di buku IPS SD karna mamah guru SD hehe). Habis itu langsung cus ke Belanda, liat kincir angin sekalian makan keju Belanda. Dilanjut ke Spanyo, buat minta tanda tangan Messi. Pokoknya biar mamah seneng-seneng.

Hari keempat cuz ke India, langsung ke Taj Mahalnya, sama ketemuan dengan Shakhrukh Khan buat foto bareng sama minta tanda tangan permanent di mug yang ada fotonya mamah sama bapa (secara mamah kan ngefans berat sama King Khan). Siangnya langsung terbang ke Korea Selatan dong ya, hehehe liat istana yang buat shooting film, trus ke GangNamdo shoping-shoping. Lalu ke semua agensi artis, minta foto sama tanda tangan, habis tu ke restoran makan kimchi, gurita hidup, sup ayam, dan lain-lain yang halal.

Hari kelima kami menuju ke USA, hehehe jalan-jalan di Hollywood, trus ke Disneyland, trus kemana saja yang mamah pengen dah. Jangan lupa beli oleh-oleh.

Hari keenamnya balik lagi ke Indonesia, mamah pengen ke Raja Ampat sekalian nengokin adik mamah yang di Abepura. Lanjut ke Pulau Komodo, ini saya bener-bener pengin ke Pantai Pink.

Hari terakhir, kita ke Sumatra Utara, menuju ke Danau Toba trus makan sushi ala Samosir. Trus siangnya ke Jogjakarta, main di pantai Indrayanti dan ke keratin trus shoping di Malioboro. Malamnya baru pulang ke rumah, hehehe puas deh..

Intinya sih ga ada yang khusus ya, jika ada kesempatan seperti itu, saya hanya kepikiran buat ngajakin mamah kemana saja yang beliau mau. Karena dari saya kecil, mamah jarang sekali pergi jalan-jalan. Mamah dan bapa terlalu fokus dengan pendidikan anak-anaknya, yang penting anaknya bisa sekolah tinggi dan sehat, tidak travelling juga tidak mengapa. Hal itu pernah dikatakan mamah, dulu sekali. Saya jadi terharu, membayangkan kalau anak-anaknya sudah pernah ke Jogja, Mojokerto, Semarang, Solo, Jakarta, dan lainnya, sedangkan mamah sangat senang ketika lebaran tahun lalu diajak ke Purwokerto.
Love u mamah bapa…
Mamah ketika menyambut hari Kartini tahun 2009 bersama murid-muridnya

Sunday, 10 March 2013

Study Tour Ke Yogyakarta ^_^


Assalamu'alaikum... hai temen semua, sudah lama sekali tidak nulis sesuatu. Bulan ini sampai bulan depan kebetulan lagi sibuk-sibuknya. Anak sekolah lagi pada ujian kan ya, and then techernya jadi super duper sibuk karena ga ada assisten teacher jadi apa-apa sendiri. Tapi aniwe ga papa lah ya, kan ibadah. Hmmm... kali ini mau nulis tentang liburan bareng anak-anak ke Jogja bulan Desember kemarin.

Sekolah saya kebetulan sekolah baru 3 tahun. Jadi baru ada 3 angkatan, dan belum pernah refreshing agak jauhan dikit dari Jakarta. So, Bapak Wakasek yang baik hati akhirnya memutuskan untuk mengadakan touring (ini bener-bener refreshing lho, bukan study tour... ^^). Yang membuat acara ini menarik adalah karena tournya itu ala BACKPACKER..... *prok..prok..prok, dengan tema RPI IHS GOES TO JOGJA.

Semua perizinan dan tiket dan lain-lain diurus oleh si Bapak Wakasek dan assistennya. Nah, para teachernya nih alhamdulillah dapat ticket gratis boleh ikut...hehehehe. Jadi start dari Jakarta kami bakal naik kereta sampai ke Jogja (namanya Backpacker, jadi kami pakai kereta ekonomi....^^). Cuma 37.000 kami bisa jalan dari Jakarta ke Jogja, murmer banget kan????

Perjalanan di mulai pukul 17.00 WIB dari sekolah. Perjalanan dari sekolah ke stasiun Senen naik Kopaja P20, hmmmm....riweuuuhhh banget. Trus nunggu kereta sampai jam 19.15, kami manfaatkan untuk sholat magrib dan isya. Ketika kereta akan berangkat kami berdoa bersama (doa naik kendaraan) dengan suara keras, kontan jadi diliatin sama penumpang lain yang satu gerbong (ga papa donk ya...kan baik doain semuanya juga). Dan di kereta kami bisanya tidu-tidur ayam, tapi tetep ya namanya anak-anak SMA meriahnya luar biasa, sampai harus dibilangin berkali-kali baru mau tidur.


Sampai di Jogja pagi hari sekitar jam 07.00. Subhanallah ketika kami melihat sunrise dari pintu kereta. Jangan ditanya muka kami sudah bagaimana (yang jelas lecek dan tidak berbentuk..hehe..). Eh...iya... kami mempraktekan sholat subuh di dalam kendaraan, alhamdulillah anak-anak bisa walaupun airnya beli sendiri malamnya (kan setiap stasiun ada pedagang asongan yang masuk kereta). Perjalanan langsung kami lanjutkan dengan naik kopaja, dan dua mobil Kijang ke deretan pantai di daerah Wonosari, Gunung Kidul. Sepanjang perjalanan subhanallah indahnya pegunungan kapur, kebetulan teacher cewenya yang ikut cuma tiga orang, jadi disatuin mobilnya (dan kami tidak mabok kendaraan).

Tidak berapa lama (sekitar 30 menit), kami sampai di Pantai Baron. Lalu sarapan di pinggir pantai, menunya nasi sama ikan laut di bumbuin. Hmmmmm....makan ikan laut di pinggir laut itu rasanya sesuatuuuuu banget, manis sedap nikmaaaaaaattttttt luar biasa. Saya karena kecapean jadi tidak bisa ikut jalan-jalan di Baron. Tapi anak-anak pada jalan-jalan di perbukitan yang ada di Baron (Baron adalah teluk dimana digunakan nelayan sebagai pelabuhan dan TPI).

 

Di perbukitan pantai Baron terdapat gua yang di dalamnya ada aliran air. Dan jika air laut surut, kita bisa berjalan kaki ke pantai sebelahnya yaitu pantai Kukup.

Perjalanan dilanjutkan lagi, kami langsung ke pantai Sundak, tidak memakan waktu lama, hanya 10 menit dari pantai Baron. Pesona keindahan pantai ini sangat berbeda dengan Baron. Kalau baron adalah pusatnya ikan murah dan maknyooss, pantai Sundak ini berkarang, jadi jika air laut surut maka karang-karangnya bermunculan dan membawa sejuta eksotisme alam. Ikan warna warni, bintang laut, bulu babi, kerang kecil, udang, ganggang, teripang terperangkap di ceruk-ceruk karang yang berair bening sebening kristal. Sungguh Allah Maha Luar Biasa dan Maha Indah.


Di sini kami mempelajari ilmu Biologi (hehehehe....bidang saya). Banyak yang bertanya dan akhirnya mulut mereka membentuk huruf O disertai kepala yang mengangguk-angguk. Kita bisa belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut dangkal, juga tentang mimikri yang dilakukan mereka.

Setelah dari pantai Sundak....kami lanjut perjalanan ke pantai terakhir, masih dalam pakaian basah kami hehehe... (kata pak supirnya nanti juga basah-basah lagi, jadi mandinya sekalian saja). Pantai yang terakhir namanya pantai Indrayanti. Pantai ini sangat indah, apalagi dikelola dengan baik. Pasirnya berwarna krem berkilau. Pantainya landai berwarna biru kehijauan, tercampur baik dengan warna pasirnya, sangat indah.

Kami menghabiskan waktu dengan bermain ombak, padahal rencananya kami akan bermain banana boat. Namun karena air sedang pasang, dan ombak berdeburan liar, jadi kami hanya bermain ombak. Menyenangkan karena dapat melepaskan penat dan stress, kalau bagi anak kelas XII adalah penyegaran jiwa sebelum menghadapi bulan UJIAN, hehehe....

Setelah puas bermain ombak dengan anak-anak, kami lalu mandi dan menuju ke rumah Bapak Wakasek yang ada di Wonosari (dijamu makan oleh kakaknya si Bapak....hhhmmmm sedaaaaaapppp nian). Lalu setelah sholat magrib, kami menuju ke motel tempat kami menginap. Perjalanan dari Wonosari ke motel sekitar dua jam, dan kami tempuh dengan tidur lelap karena sudah fresh tapi lelah. Di motel tersebut dalam satu kamar berisi 6 tempat tidur, 1 kamar mandi dan ditambah AC, dengan pembayaran perorang sekitar Rp 80.000. Informasi motel bisa dicari di www.yogyes.com. Oh iya motel kami namanya Wisma Martha dekat Kotagede, bersih dan kamar mandinya luas dan bersih pula, nyaman lah untuk ukuran backpacker.


Keindahan alam yang Allah ciptakan memang tiada tandingannya. Ketiga pantai tersebut sebenarnya masih dalam satu deretan pantai Selatan Jawa, tetapi pesonanya berbeda satu sama lain, subhanallah. Hari itu adalah hari pertama kami di Jogja, besoknya to be continued ya.......

Salam hangat dari RPI IHS (Rumah Pendidikan Islam International High School)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...