Wednesday, 13 March 2013

Curhat : Maaf Bu, Ada 300 rupiah?


Lagi-lagi menemukan ide ketika blogwalking. Sebenarnya kejadiannya tadi malam, dan saya ingin sekali posting, tapi masih agak takut, takut kalau nanti bakalan diproses hukum. Tapi setelah blogwalker ke blognya Bunda Yati, saya jadi tidak takut lagi...makasih Bunda ^_^.

Postingan Bunda itu berjudul Permen vs Alat Bayar, tapi kali ini saya tidak membahas permennya. Yang mau saya bahas adalah sikap kasir jika ada total pembayaran tidak bulat angkanya.

Ceritanya tadi malam saya pergi ke sebuah Supermarket besar dan terkenal untuk membeli setrika (maklum setrika saya sudah dol panasnya). Ternyata di situ juga sedang ada Beauty Fair, jadi inget kalau persediaan bedak tinggal sedikit. Saya akhirnya mampir ke booth salah satu merk kosmetik, dan jadi membeli refil bedak. 

Mbak SPGnya langsung bilang "Silahkan Bu, bayarnya di kasir bagian kosmetik." 

"Tidak di kasir depan mbak?"

"Tidak Bu, kalau kosmetik dan elektronik, kasirnya khusus." kata Mbak SPG sambil tersenyum manis.

"Oke mbak..." saya juga tersenyum tidak kalah manis... (hehehehe....)

Saya langsung menuju ke kasir untuk membayar refil bedak tersebut. "Jadinya 14.700 rupiah Bu." kata masnya kasir. Saya sodorin uang 50.000 an. Trus masnya kasir langsung bilang, tanpa melongok laci kasirnya "Ada uang 20.000 an Bu?"
Saya sodorin tuh uang 20.000an (yang 50.000 saya minta donk, hehehehe enak saja kalau buat kasirnya).

Ehhhhh..... sodara-sodara itu si MAS KASIRNYA bilang lagi... "Ada uang 300 rupiah Bu, ini saya tidak punya receh untuk kembalian"

Sontak darah saya mendidih , ini sebenarnya yang jadi kasir siapa sih? Muka saya langsung berubah drastis dari yang tadinya ramah jadi datar dan jutek (kata anak murid saya, miss Riski kalau sedang bermuka seperti itu seperti film triller seremnya) "SAYA GA BAWA MAS."
"Oh kalau gitu 700 rupiah ada Bu?"
"SAYA GA BAWA MAAASSS!!."
"Saya juga tidak punya Bu."
"EMANGNYA GA BISA NUKER DULU APA!!"
"Tidak bisa Bu."
"Oh ya sudah, saya tidak jadi beli kalau gitu, sini uang 20.000 saya!!!"
"Eh ini ada 1000 Bu, ga papa ambil saja yang 300 buat Ibu."
"MAAF MAS SAYA GA JADI BELI. SAYA MINTA UANG SAYA SAJA."

Akhirnya suami datang dan menyelamatkan si kasir itu dengan menyodorkan uang 500 rupiah. "NIH MAS 500, AMBIL KEMBALIANNYA BUAT MASNYA BELI PERMEN, BIAR GA MALESSS." kataku tetep dengan muka jutek dan nada tinggi.

Hal seperti itu sering kita jumpai ketika berbelanja bukan? Entah di abang tukang sayur, di pasar, bahkan di Supermarket besar sekalipun. Kalau di abang-abang mungkin wajar ya, secara dia kan tidak punya manajer yang mengontrol persediaan uang receh. Tapi ini di supermarket besar yang kasir depannya saja ada lebih dari 10 orang, pasti ada kepala kasirnya donk. Sebel banget saya kalau di minimarket atau supermarket, kasirnya menanyakan hal tersebut. Mungkin agar praktis menurutnya, tapi kalau menurut saya orang itu males saja beranjak dari tempatnya. Sebenarnya apa susahnya sih nuker uang sebentar untuk kasir yang punya kepala kasir?

Kalau sedang terburu-buru, saya ladeni saja kemauan kasir yang seperti itu, tapi kalau sedang santai seperti tadi malam, saya sebenarnya bisa berdebat panjang dengan simasnya kasir itu. Untung suami saya datang sehabis memarkir motornya, dia kan tipe orang yang malas berurusan dengan hal-hal seperti itu. Kalau emak-emak atau temen-temen semua bagaimana ketika menghadapi kasir yang seperti itu?

7 comments:

  1. memang menyebalkan ya, tapi biasanya kalo saya belanja degn suami, suami yg suka protes kalo ada yg tidak sreg di hati. kalo saya lebih cenderung diam aja :)

    ReplyDelete
  2. Mba Santi dan Rumah Al Bana : mungkin semua tergantung pribadi masing-masing orang ya, tapi kalau nanyanya kayak mas Kasir itu trus ngeyel lg dibilangin, kayak ga butuh rejeki gitu ya jengkel jg hati ini...
    BTW terimakasih sudah mampir di blog saya...salam hangat dari saya... :)

    ReplyDelete
  3. kalo saya biasanya suka dikasih permen 3 biji kalo kembalian Rp.500,- gak ada,, jadi si kasir kayaknya cari seseran dengan jualan permen dech......:))

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe....jadi permen 3 biji tu harganya 500 rupiah ya mba, tar klo beli di situ seharga 500 rupiah, bayarnya pake permen 3 biji aja mba, kayak pengalaman Bunda Yati di postingannya...

      Delete
  4. hehehe...iya betul memang, kadang sy belanjakan jg uang recehnya, tapi agak malas gt soalnya berat bawanya. Btw, mba tau ga, selain di bank, nukerin receh itu dimana ya?

    ReplyDelete
  5. biasanya gak jadi beli;) apalagi kl lagi gak butuh2 amat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama jg mba, itu jg karna ada suami.. males bngt klo nemuin kasir kyk gt..

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...