Tuesday, 21 May 2013

Curhat : Saya Ingin Jalan di Trotoar

Sudah sekitar tiga bulanan ini setiap kali pulang dari sekolah, saya berjalan kaki menuju ke pemberhentian angkot. Jalan di situ lumayan enak, sejuk apalagi sore-sore ya, karena banyak pohon di pinggir jalan. Namun, saya agak kurang nyaman dengan kondisi trotoarnya. Setelah proyek pembuatan tanggul sungai (trotoarnya terletak di pinggir sungai), trotoar ini terabaikan. Entah karena proyeknya macet atau memang karena tidak ada anggaran untuk pembetulan trotoar. Sedih jadinya..

Padahal sudah sejuk karena banyak pohon rindang, eh trotoarnya malah seperti ini.
 
Padahal lagi, trotoar ini berada di seberang hotel berbintang 5 lho.. Sebenarnya sih ingin saya enggak muluk-muluk. Pertama trotoar ini di pafing lah untuk kenyamanan pejalan kaki, trus diperlebar biar muat 3 orang berjejer, dan satu lagi penempatan tanaman hias yang berlebihan di sisi luar (di sebelah jalan raya) mungkin bisa dipindahkan ke sisi dalam tepat di sebelah sungai sehingga trotoar bisa lebih lebar namun tetap indah. Ingin sekali di Jakarta punya trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki. Kan berjalan kaki itu menyehatkan. Selain metabolisme tubuh menjadi lancar karena lemak kita terbakar, juga sehat bagi dompet karena bisa menghemat pengeluaran untuk angkot atau kendaraan pribadi. ^_^

Semoga segera terwujud trotoar yang nyaman, bersih, dan sejuk di seluruh wilayah Indonesia. Amiiiin....
Minimal seperti ini
Salah satu trotoar milik swasta di Jakarta
Atau malah seperti ini
Trotoar di Orchar Road, Singapura
Sumber gambar :
  • Dokumen pribadi
  • http://rujak.org/tag/trotoar/ 
  • ketawing.wordpress.com

6 comments:

  1. Replies
    1. di belakang hotel Sang***la yg jalan dr Dukuh Atas mau ke perempatan bawah fly over Karet-Tanah Abang

      Delete
  2. sebagai orang yg sering jalan kaki kemana-mana (maklum, angkoters), aku juga ngerasa sebel dan pegel kalo trotoarnya jelek :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mem Tyke.. apalagi kalo pas malemnya hujan duhhh... itu trotoar jadi bechek ga da ojyek..

      Delete
  3. Maklum, warga Jakarta kan lebih banyak yg naik kendaraan bermotor. Jadinya porsi perhatian ke trotoar terpaksa dikorbankan. Malah bisa-bisa ke depan trotoar malah dihilangkan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan bermotor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah seperti itulah, trotoar lebar sedikit sekali, it.. :(u pun di tempat yg orang2nya malas jalan kaki lebih baik naik mobil :(

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...