Saturday, 8 June 2013

Curhat : Mereka Belum 17 Tahun.. Kok Boleh?


Sewaktu melihat mereka, suatu siang menjelang sore, saya dan suami hanya geleng-geleng kepala. Saya meminta suami untuk mengejar mereka, dari Dukuh Pinggir sampai kawasan BendHil, cukup jauh, apalagi saat itu kodisi sedang agak padat oleh kendaraan. Miris ya kalau melihat anak sekecil itu, mereka anak SMP, sudah berkendara di jalan besar, tidak pakai helm, dan saya yakin mereka belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM). Kok mereka diperbolehkan? Mungkin sebagai orang tua akan bangga jika anaknya sudah bisa mengemudi, tapi keselamatan juga perlu diperhatikan toh? Anak perlu diberi pengertian, bahwa walaupun mereka sudah bisa mengemudi, namun mereka belum boleh mengemudi sendiri sebelum memperoleh SIM, dan memakai alat keselamatan

Memang rasanya lama jika pada usia SMP mereka sudah bisa mengemudi, lalu menunggu sampai usia 17 tahun untuk mendapatkan SIM. Namun, pastinya ada tujuan dibalik persyaratan usia tersebut. Menurut materi psikologi remaja yang dulu pernah saya peroleh ketika kuliah, usia 17 tahun merupakan usia pra dewasa. Jadi di usia itu, anak sudah tidak lagi remaja namun juga bukan dewasa penuh. Di usia 17 tahun, mereka sudah bisa mengambil keputusan yang tepat, dan sudah jarang lagi untuk bimbang. Pengambilan keputusan yang tepat sangat penting dalam mengemudi, apalagi mengemudi di jalan-jalan utama dimana jenis kendaraannya beraneka ragam, yaitu untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, baik kecelakaan tunggal ataupun kecelakaan bukan tunggal.

Mungkin ada yang bilang, ah itu kan teori. Hmm.. teori yang sudah diuji itu biasanya sudah punya akurasi tersendiri, apalagi teori ini sudah digunakan oleh banyak negara. Jadi, bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun atau orang tua yang mempunyai anak-anak di bawah usia 17 tahun tapi sudah bisa mengemudi, yang sabar ya menunggu mereka 17 tahun dulu, lalu buatlah SIM agar berkendara menjadi nyaman. Oh iya.. jangan lupa untuk memakai alat keselamatan, seperti helm yang baik, baju, dan alas kaki, serta membawa STNK kendaraan. Semoga perjalanan anda menyenangkan.. ^_^


Tulisan ini diikutkan dalam GA "5 Tahun Merantau"
http://kinzihana.blogspot.ae

12 comments:

  1. Mungkin hanya untuk membeli garam atau cabe di warung Mba, jadi masih dekat rumah. He,,,,x9


    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... dilihat dari seragamnya, mereka baru pulang sekolah deh kayaknya.. Kalo iya.. kenapa sekolahnya ga ngelarang ya???

      Delete
  2. padahal didalam mata pelajaran PKN ada mengenai ini ya. pengendara motor dan mobil harus memiliki SIM. malah ada anak SD yang sudah bawa motor loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, di sini banyak sekali saya lihat.. Miris Mak.. karena mereka seringnya bonceng bertiga atau lebih, ga pakai helm, Yahhhh... saya tidak bisa menegur, soalnya kalah cepat motor suami saya.

      Delete
  3. memang mirisss sekali .. kadang ortu juga sih yang mengijinkan..

    makasih udah ikutan yaaa..

    Nice post..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, maksud ortu mungkin baik, biar anaknya bisa, tapi masih butuh pemahaman bahwa umur, SIM, dan alat keselamatan itu penting dalam berkendara.. smoga saya juga bisa menerapkannya untuk diri saya sendiri...

      Delete
  4. bener mba, suka miris liat tetanggaku, anak kecil paling2 masih kelas 3 SD lah, naek motor ngebut dan suka nge-gas keras2. duuuhh... papa mamanya tega banget ngelepas anak sekecil itu dalam bahaya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak.. itulah pentingnya usia saat pembuatan SIM, soalnya kan anak2 atau remaja itu biasanya masih ingin pamer ya.. jadi belum bisa mengambil keputusan di jalan.. biasanya juga suka kaget gitu kalo ada apa2 trus ngerem mendadak..

      Terkadang papa mamanya juga ga tau kalo mereka seperti itu, tapi kalo tau ya saya harap segera mengerti lah ya..

      terimakasih sudah berkunjung.. ^^

      Delete
  5. sering banget liat begini ya.. kadang ortunya sibuk juga jadi malah nyerahin motor yg nganggur ke anaknya yg masih SMP, disuruh berangat sekolah sendiri. dan biasanya, sekolahannya ga tau karena si anak nitip di tetangga2 sekolahannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak, serba salah kalo begitu, mungkin lebih enaknya kalo si anak disuruh ngangkot ato diojekin ya.. Yahh.. serba salah...

      Delete
  6. Mba gimana klo anak smp umur 15 tahun bawa mobil sehingga terjadi kecelakaan sehingga timbul korban meninggal dunia. data polisi mengatakan si anak smp berkesimpulan adan yang menyuruh bawa mobil. padahal kami tidak menyuruh dia???

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itulah pentingnya pengawasan orang yang lebih tua.. ya diberi pengertian agar si anak sabar dulu menanti.. faktor ketepatan pengambilan keputusan itu penting soalnya.. apalagi di jalan raya.. :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...