Salah satu stand di GPAT UKM |
Acara diawali dengan hiburan lagu, kemudian dibuka oleh pembawa acara. Hari itu ada dua talkshow yang berlangsung dan pemberian penghargaan serta pemberian bantuan kepada UKM binaan.
Talkshow yang pertama membahas tentang Strategi Berdaya Saing di Dunia Usaha. Talkshow ini menghadirkan narasumber yang berkompeten yaitu Ibu Endah Ansoroeddin, pemilik restoran Dapur Sunda dan Ibu Riesye Sapi'ie, designer Rumah Andries yang dimoderatori oleh Ibu Liana Trisnawati. Ibu Riesye menceritakan bahwa di dunia bisnis itu pasti ada jatuh bangunnya, apalagi persaingan dunia bisnis terutama fashion itu sangat ketat, tapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, kita harus mempunyai motivasi dan kekhasan dari produk atau jasa yang kita tawarkan. Semua itu dimaksudkan agar kita mampu bersaing secara sehat dan mengembangkan bisnis kita. Menurutnya juga, kreativitas dalam berbisnis juga sangat dipentingkan karena kreativitas setiap orang berbeda sehingga itu bisa menjadi nilai jual yang khas dari bisnis kita. Dan agar kita tidak jenuh dengan bisnis kita, kita sebisa mungkin membuat sesuatu yang baru yang berkaitan dengan bisnis yang kita geluti.
Dari kiri : Ibu Reisya, Ibu Endah & Ibu Liana |
Dalam memasarkan usaha kita, kita perlu menjalin hubungan dengan orang lain seluas-luasnya dan ikut dalam organisasi yang berhubungan dengan usaha kita, contohnya IWAPI (ikatan wanita pengusaha Indonesia) dan KADIN (kamar dagang Indonesia). Itu adalah salah satu strategi dari Bu Endah dalam memasarkan usahanya yaitu Dapur Sunda yang sekarang sudah mempunyai 8 cabang di Jakarta dan 1 cabang di Bali. Ibu Liana menambahkan bahwa promosi memang sangat dipentingkan, namun lebih baik kita menjadi marketing intelegent yang mengetahui siapa kompetitor kita, target pasar, berapa jumlah target, trik atau strategi pasar, dan kita tidak bekerja sendiri jadi jalinlah hubungan dengan orang lain dalam bentuk tim.
Setelah talkshow pertama, Dika restiyani menyumbang satu lagu untuk menghibur audience. Dika Restiyani juga menerima apresiasi sebagai Young Sociopreneur dari Depnakertrans DKI Jakarta bersama dengan Nina Septiani. Dika Restiyani dan Nina Septiani ini adalah pemenang Muslimah Beauty masing-masing ditahun 2011 dan tahun 2012, yang sekarang juga aktif sebagai sociopreneur.
Acara dilanjutkan talkshow kedua dengan tema Hijab dan Ekonomi Syariah, yang menghadirkan Dika Restiyani, Nina Septiani, dan Bunda Sylvie D Husman sebagai narasumber. Dika dan Nina sama-sama mengungkapkan bagaimana awalnya mereka berhijab. Kalau Dika berhijab karena suatu hari saat masih SMP, selesai sholat dia merasa hatinya terketuk untuk menggunakan hijab sampai sekarang. Nina mengungkapkan kalau keinginannya berhijab dipengaruhi oleh ayahnya, ketika sang ayah dengan sangat bijak memberikan aturan dan kebebasan padanya untuk berhijab, hingga Nina memtuskan untuk berhijab secara total. Bunda Sylvie ini adalah pemilik hotel yang menerapkan sistem syariah, dimana beliau sangat mengutamakan kesejahteraan pegawainya, salah satunya dengan mendaftarkan seluruh pegawainya ke Jamsostek sehingga mereka juga bisa mendapatkan kredit rumah. Selain itu, konsep syariah juga diterapkan di hotelnya antara lain dengan tidak menjual atau menyediakan minuman keras, menyediakan tempat beribadah yang sangat layak, selektif menerima tamu terutama tamu perseorangan, memilih pakaian yang sopan dan sesuai syar-i untuk karyawan hotel, dan banyak menyumbang ke masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Dari kiri : Nina, Dika, Ibu Liana, dan bunda Sylvie |
Dika, selain sebagai Muslimah Beauty 2011 juga mempunyai usaha boneka flanel, dimana berawal dari kejenuhannya hingga mencoba-coba membuat boneka dari buku prakarya yang dia beli di toko buku. Kemudian memasarkan ke teman-temannya hingga akhirnya mendapat pesanan yang melebihi kemampuannya, sehingga dia memutuskan untuk menggaji karyawan. Dia mengajak ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk diajari cara membuat boneka, hingga mereka bisa membuat sendiri dan menjadi karyawannya sampai sekarang. Kalau Nina lebih memilih jalur presenter dan model sebagai salah satu usahanya. Dia berkeinginan memberitahukan orang lain bahwa wanita berhijab juga bisa masuk jalur tersebut.
Setelah talkshow yang kedua, kemudian ada pemberian bantuan dari Depnakertrans kepada 8 kelurahan di DKI Jakarta untuk mengembangkan UKMnya, juga bantuan kepada mahasiswa-mahasiswa yang sedang menggeluti dunia usaha. Acara dilanjutkan dengan demo cara memakai hijab. Setelah itu, acara pun ditutup oleh MC, namun untuk gelar produk UKMnya masih berlangsung hingga hari ini. Yuk ahh dilihat, produk-produknya bagus-bagus.
Saya menemukan jamu gendong enak di acara ini (Ibu Lasmi) |
Acara ini inspiratif tapi gak ada media yang meliput.
ReplyDeleteOh ya Mak itu sayang bangettt jamunya udah dikasih diskon malaah ketinggalan hihihi :D
Nice Journey ujan2an kemarin.
iya.. ga ada media yg meliput, malah panitianya bingung waktu saya bilang dari blogger reporter.. hehehe..
Deletesaya ikhlasin saja Mak, saya sdh punya kartunama nya, nanti saya bisa kesana saja.. :D wkwkwkwk... pulang2 langsung mandi air anget, segerrrr....
saya juga berminat untuk belajar di dunia usaha .
ReplyDeletekeren kalau bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang laen , hehe .
setidaknya untuk mengurangi angka pengangguranl ah .... :D
betul-betul... InsyaAllah kita bisa.. :D
Deletemakin banyak UKM ya mbak jadi membuka lapangan pekerjaan juga
ReplyDeleteBetull... apalagi kalo UKM2 ini mendapat pembinaan yg tepat..
DeleteSeru banget... pingin deh bisa ikutan acara beginian, aura semangatnya menyebar sampai sini nih mak :)
ReplyDeleteikut organisasinya saja yg IWAPI itu lho untuk UKM2
Delete