Sunday, 5 January 2014

Wasabi, Si Pedas Dari Jepang

Wasabinya yang hijau itu
(sumber gambar: http://www.pmwf.com/)

Pertama kali mencoba yang namanya wasabi yaitu saat beli sushi di sebuah warung sushi sederhana dua tahun lalu. Itupun dapatnya wasabi sachet, hehehe. Saat itu santer terdengar kabar di telinga saya kalau wasabi itu pedas sekali jadi jangan coba banyak-banyak. Saya penasaran, lantas apa yang saya rasakan setelah mencoba wasabi sachet itu? Errr... ini betulan wasabi yang pedas itu kan.. kok rasanya seperti rasa daun mint? Jangan-jangan saya salah lagi :(.

Nah.. tadi pagi sekitar pukul 02.30 dini hari, saya sedang menginap di apartemen bosnya suami saya (memang diminta menginap karena tidak ada orang), saya menonton tayangan tv berbayar, dimana disitu sedang membahas tentang wasabi. Ya Allah... saya kira tanaman yang menghasilkan wasabi itu sama seperti cabai, ternyata saya salah. Wasabi itu adalah tanaman yang daunnya berbentuk seperti ginjal dan mempunyai akar tinggal/rimpang (rhizoma). 

Tanaman Wasabia japonica
(sumber gambar: http://www.realwasabi.com/)
Tanaman yang menghasilkan wasabi ini memang namanya Wasabia japonica. Kalau dilihat dari namanya, tanaman ini adalah tanaman endemik di Jepang ya. Di tayangan itu diperlihatkan "sawah" wasabi, dimana wasabi dikembangbiakkan secara semi alami dengan dibiarkan tumbuh di habitat aslinya di perairan mengalir yang dangkal dan berair bersih. 

"Sawah" Wasabi
(sumber gambar: http://www.personal.psu.edu/)
Dari tayangan itu pula, saya juga baru tahu kalau wasabi yang dipakai sebagai "sambal" bersama penyajian sushi itu berasal dari rimpangnya yang diparut. Ternyata lagi tanaman ini masih bersaudara dengan kubis, brokoli, dan mustard. Sensasi pedas yang ditimbulkan oleh wasabi itu, inget ya dan catat, "bukan pedas di lidah seperti cabai, tapi menyengat di hidung dan tenggorokan", jadi kalau belum pernah mencoba wasabi, saya beri tahu jangan sekalipun berharap kalau pedasnya wasabi bakalan sama dengan pedas cabai (dulu saya seperti itu dan kecewa T_T ).

Ini nih "sambal" wasabi segar
(sumber gambar: http://umailabs.com/)
Selain akar tinggal/rimpang/rhizomanya, daun dan bunganya juga dipakai sebagai penyedap makanan, bahkan ada yang memakan daunnya sebagai lalapan. 

Lalapan daun wasabi
(sumber gambar: http://www.figandcherry.com/)
Oke.. tidak ada salahnya ya kita mengetahui tentang jenis-jenis bumbu. Kalau saya, InsyaAllah bumbu yang ada di dapur saya sudah pernah saya lihat tanamannya, saya cium aromanya, dan saya cicipi rasanya (betul-betul saya makan mentah), hehehe.. tapi sedikit saja untuk merasakan bumbu ini cocoknya untuk apa ya begitu. Oke.. semoga anda bisa menikmati Wasabi ya, si pedas dari Jepang :).

16 comments:

  1. Oooowwhhh...itu to wasabi hehe baru tau mbk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga baru tau setelah nonton tv itu.. kaget saya.. saya kira seperti cabai.. :D

      Delete
  2. Jadi inget film Cars2 saat matter minta menambah wasabi, dia tidak tahu kalau itu rasanya pedas

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... tapi menurut saya masih pedas cabai Mak.. :D

      Delete
  3. baru tau tentang wasabi mbak,,, makasih atas infonya ... di tunggu kunjungan dan join backnya ya mbak :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sama.. saya juga baru kemarin taunya.. :D langsung sy posting deh..

      Delete
  4. namanya wasabi ya...
    waah, jadi tau saya, makasih banyak ya mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya itu namanya wasabi bukan bi bi bi bi yg lain... :)

      Delete
  5. kalau kepedesan pas makan wasabi ditepuk-tepuk aja ubun-ubunnya, bisa buat ngilangin sensasi pedasnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah dicoba, tapi ga ilang.. *korban iklan nih*

      Delete
  6. kalau sudah makanan pedas, nyerah aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. temen saya juga ada yang sama sekali tidak boleh makan pedas... :)

      Delete
  7. Replies
    1. Katanya hampir sama kayak wasabinya, mungkin mirip2 kemangi campur mint gitu kali ya.. :) *saya sok tau*

      Delete
  8. Bentuknya aneh-aneh, tapi jadi pengen coba rasanya bagaimana.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. :D coba aja.. ada dijual dlm bentuk pasta kok di supermarket2.. :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...