Sunday, 1 June 2014

Persiapan Pernikahan Sederhana


Eits.. kenapa tiba-tiba nulis pernikahan? Ini nulis setelah BW ke blog buku lalu menemukan judul tentang pernikahan. Ingat dulu waktu persiapan pernikahan saya dan calon suami :D. Sangat sederhana, tapi alhamdulillah esensi pernikahannya terpenuhi semua dan tidak ada keributan atau beda pendapat khas pernikahan :).

Ini pengalaman saya dulu waktu mempersiapkan pernikahan, tentunya setelah proses lamaran. Dari proses lamaran ke pernikahan saya hanya memakan waktu 3 bulan. Menurut saya 3 bulan ini adalah waktu yang pas untuk persiapan pernikahan yang sederhana.

Libatkan keluarga
Ini adalah hal yang penting ketika ingin mempersiapkan pernikahan. Karena pernikahan itu kan penyatuan dua keluarga juga. Selain itu, mungkin ada keluarga yang bisa membantu salah satu persiapan acara kan :D.

Buat panitia pernikahan dengan job description yang jelas
Nah.. ini nih yang dulu keluarga saya lakukan, membuat panitia kecil-kecilan. Ceritanya setelah lamaran, Mama dan Bapa langsung memberitahukan kepada seluruh keluarga dekat tanggal pernikahan saya. Agar semua keluarga bisa mempersiapkannya dan bisa datang ke pernikahan saya. Dari situ juga Bapa dan Mama meminta kesediaan mereka untuk membantu proses pernikahan saya. Berikut susunan panitia kecil-kecilan dengan musyawarah tanpa bertemu langsung :D
  • Ketua panitia (koordinator acara) : Mama
  • Sekretaris : Adik nomor satu
  • Bendahara : Mama
  • Sie perlengkapan : Bapa
  • Sie catering : Bulik dari Bapa
  • Sie dekorasi, rias pengantin, foto dan baju : Adik-adik saya
  • Sie tamu : Bapa dan Om dari pihak Bapa
  • Sie undangan dan suvenir : saya
  • Sie surat-surat pernikahan : Bapa dan Kakak calon suami
Sie perlengkapan itu tugasnya mengurusi semua perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari perlengkapan untuk:
  • PERALATAN OUTDOOR, seperti layos/tenda, kursi, sound system, meja prasmanan, peralatan prasmanan, meja kursi akad nikah. 
  • PERALATAN INDOOR, seperti tikar, toples-toples, gelas, teko, nampan, piring makan, piring jajan, sendok, wadah berkatan, kertas minyak, plastik-plastik, karet gelang, stapler dan isinya. 
  • PERALATAN MEMASAK, seperti dandang nasi, kuali, panci air, gayung, kompor, pengaduk, pisau-pisau, tungku untuk menanak nasi. Selain itu juga menghubungi tetangga-tetangga untuk sambatan (membantu hajatan), membantu mengurusi beras kondangan, menerima tamu kondangan, membantu memasak dipimpin oleh BuLik saya, petugas bagian menanak nasi dan lain-lain.
Untuk sie tamu, selain berurusan dengan siapa dan jumlah tamu yang diundang, juga bagian mengurusi penyebaran undangan, dan menyambat keluarga yang menjadi among tamu :). Kemudian menyambat MC, pembaca doa, dan ustadz yang memberikan tausiah pernikahan saat walimatul ursy.

Tentukan konsep pernikahan
Menentukan konsep pernikahan itu penting sekali. Karena konsep pernikahan itu sangat menentukan anggaran pernikahan yang akan kita keluarkan. Konsep pernikahan saya dulu adalah modern minimalis, semi outdor. Tempat pernikahan di rumah Mama, ijab qobul paginya jam 09.00 langsung dilanjutkan resepsi, dan walimatul ursy pada sore harinya.

Walapun acara pernikahan ini satu hari, tapi karena kebiasaan di desa saya dimana dua hari sebelum acara puncak, pasti sudah ada ibu-ibu yang kondangan, jadi kesibukan sudah dimulai dua hari sebelum acara puncak. Disinilah pentingnya mengenali kebiasaan orang-orang di tempat penyelenggaraan acara (kalau acara pernikahan diadakan di rumah). Kalau konsep pernikahannya ingin yang tradisional, lebih baik antara waktu lamaran dengan hari H pernikahan lebih lama dari 3 bulan ya :).

Tentukan saksi-saksi pernikahan
Saya berembug dengan Mama dan Bapa siapa kira-kira yang akan menjadi saksi pernikahan saya. Mama dan Bapa memilih Mbah kakung, Paklik nya Mama, lantas menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau menyanggupi. Sedang dari pihak calon suami adalah Kakaknya.

Tentukan tempat acara pernikahan
Yang ini sudah saya, keluarga saya, dan keluarga suami bicarakan saat lamaran. Kami sepakat untuk menggelar pernikahan di rumah Mama saya. Selain menghemat biaya, kesan pernikahan jadi lebih kekeluargaan dan tamu pun jadi bisa berinteraksi lebih lama. Alhamdulillah halaman rumah Mama juga agak luas, jadi cocok dengan konsep semi outdor.

Mempersiapkan surat-surat untuk mendaftarkan pernikahan
Kami mempersiapkan surat-surat pernikahan dua bulan sebelum hari H. Alasannya adalah karena kebetulan pernikahan saya diadakan sehari setelah tanggal cantik, jadi takut tidak kebagian penghulu, juga agar bisa memilih waktu akad nikah yang pas dengan jadwal yang direncanakan. Surat-surat itu adalah fotokopi KTP, fotokopi KK, foto berwarna 2x3 dan 3x4, materai 6000, surat pengantar dari RT RW, surat keterangan masih lajang. Pengurusan surat-surat ini sebetulnya bisa paling lambat 10 hari sebelum hari H. Hubungi lagi penghulunya sehari sebelum hari H.

Tentukan jumlah tamu yang diundang
Dulu, Bapa membagi jumlah tamu yang diundang ke dalam beberapa bagian sederhana, seperti keluarga dekat (keluarga Mama, keluarga Bapa, keluarga suami), tamu dari saya, tamu dari suami, tamu dari adik saya, tamu teman Mama dan Bapa, serta tamu masyarakat di desa semua dijumlah ada 400 lebih tamu. Kemudian ada tamu Bapak-bapak khusus walimatul Ursy sebanyak 50 orang.

Mencari dan memesan katering
Katering ini harus dipikirkan secepatnya, setelah menentukan jumlah tamu yang akan diundang. Saya mengajukan beberapa syarat katering ke Mama, yaitu halal, enak, lengkap, sudah termasuk katering resepsi dan jajanan basah, serta mudah dihubungi. Hehehe... karena Bulik saya dari pihak Bapa sudah malang melintang di dunia perkateringan trus juga masakannya enak, jadi saya minta ke Mama supaya beliau saja yang mengurusi katering.

Makanan saat pernikahan saya, dibagi menjadi:
  • Jajanan kering di toples, terdiri dari jajanan manis dan gurih
  • Jajanan basah yang disediakan hanya saat ada tamu yang datang, saat itu ada lemper, bolu panggang diiris, puding, dodol (beli jadi)
  • Makanan untuk prasmanan, terdiri dari nasi putih, daging, ayam, oseng sayuran, sambal goreng kentang pete, sayur sop, sambal, kerupuk, dan buah semangka (kebetulan lagi musim semangka)
  • Makanan untuk dibawa pulang (berkatan) dibedakan untuk tamu biasa dan tamu walimatul ursy. Tamu biasa : nasi putih, oseng mie kampung, sambal goreng ati, oseng kacang panjang, telur, ikan asin, oseng cabe merah, kerupuk. Tamu walimatul ursy : nasi putih, sambal goreng kentang, semur daging sapi, bandeng presto, oseng sayuran.
  • Minuman ada teh pahit untuk tamu kondangan dan air mineral gelas untuk prasmanan
Alhamdulillah karena masak sendiri di rumah dan kateringnya juga Bulik saya sendiri jadinya ya murah meriah dan malah berlebih. Memang lebih baik berlebih sih daripada kurang kan ya :D.

Mencari rias pengantin, dekorasi dan fotografer
Kalau yang ini, adik saya memilih paket lengkap, rias pengantin, dekorasi, foto, dan baju sudah dari periasnya, dan cara seperti ini lebih murah. Untuk rias pengantin, sebaiknya dilihat dulu foto-foto hasil riasannya (biasanya mereka mengoleksi), dan beri daftar orang-orang yang akan mereka rias (pengantin, ibu bapak, penerima tamu, keluarga dekat). Dekorasi juga sama, dicek lagi foto-foto dekorasinya, mau bunga segar atau artifisial (saya memilih artifisial karena lebih murah) dan bagian rumah mana saja yang nantinya akan didekor. Nah, untuk urusan fotografi nih, dari pengalaman saya lebih baik kita membuat daftar yang mau difoto, seperti akad nikah berapa foto, lalu urutan foto keluarga, kemudian foto berdua, dan foto lain, kemudian diserahkan saat memesan foto dan saat hari H.

Membuat atau menyewa baju pernikahan
Sebaiknya jauh-jauh hari direncanakan untuk membuat atau menyewa baju pernikahan. Dulu saya hanya menyewa baju pernikahan karena saya pikir baju itu tidak akan terpakai lagi (saya menggunakan kebaya). Untuk baju orang tua dan adik saya serahkan ke mereka saja, hanya berembug masalah warna, untuk Mama Bapa warna kuning, untuk adik-adik warna merah. Untuk baju keluarga calon suami juga saya serahkan ke mereka lagi (sebenarnya dengan ini saya menghindari perbedaan pendapat, lagian juga saya tidak ingin menyusahkan kedua belah pihak).

Baju untuk saya sedianya ada tiga kebaya, yakni untuk satu ijab qobul dan dua untuk resepsi, tapi saya hanya pakai dua saja, satu untuk ijab qobul dan satu  untuk resepsi, capek ganti-ganti baju. Sebaiknya untuk yang berhijab, menyiapkan juga manset untuk kebayanya walaupun biasanya disediakan, hanya untuk berjaga-jaga.

Membuat undangan pernikahan
Contoh undangan pernikahan handmade (sumber : Google)
Membuat undangan dilakukan setelah menentukan jumlah tamu yang akan diundang. Jenis undangannya saya bagi menjadi dua, yakni undangan biasa dan undangan walimatul ursy. Saya punya pendapat bahwa undangan lebih baik yang sederhana saja tapi diingat. Undangan biasa itu sebagaimana undangan pada umumnya, kalau kita bisa membuatnya sendiri itu lebih baik. Untuk undangan walimatul ursy bisa diketik sendiri karena isinya singkat seperti surat pemberitahuan saja dan kertasnya kertas HVS biasa. Undangan pernikahan saya memang biasa, tapi saya tulis menggunakan bahasa Jawa, bisa dilihat dipostingan saya tentang Serat Ulem.

Mencari suvenir pernikahan dan seserahan
Gantungan kunci dan HP dari manik-manik
Untuk suvenir pernikahan, kebetulan ada teman saya yang bisa membuat pernak-pernik, jadi saya minta bantuan dua orang teman saya itu.. hehe.. Alhamdulillah harga teman lah ^_^.

Nah, belanja seserahan ini saya lakukan satu bulan sebelum hari H. Saya mencatat apa saja yang saya butuhkan, dengan tanya pada yang sudah menikah dan tentunya browsing di internet. Seserahan itu sederhana, ada kain batik satu lembar, tas, sepatu, sandal, alat kosmetik, baju gamis, baju tidur, sajadah, mukena, handuk, peralatan mandi. Semuanya saya beli dalam waktu satu hari, di pasar yang sama. Kebetulan ada saudara dari pihak calon suami yang bisa menghias seserahan, jadi semuanya diserahkan ke beliau, suami hanya menyiapkan kardus bekas yang tebal beberapa buah, kertas kado, jarum pentul, dan lakban.

Seserahan dari calon suami (dokumen pribadi)
Nah itu dia persiapan pernikahan saya yang sederhana tapi alhamdulillah penuh makna, eciee... :). Saya tidak banyak nyengnyong dengan pilihan dari masing-masing penanggungjawab sie, saya dan calon suami hanya memastikan jenis baju dan ukurannya, serta rasa kateringnya saja. Namun, pastinya ketika hari H akan ada beberapa keribetan kecil, dan untuk pengantin, lebih baik jangan terlalu dipikir ya, biarkan itu menjadi urusan ketua panitia. Saat itu pengantin adalah raja dan ratu sehari, jadi nikmati saja.. :)

Selamat menikah, untuk yang akan menikah, semoga pernikahannya langgeng dunia akhirat, amiiin. [] Riski Ringan


17 comments:

  1. Terima kasih Mbak untuk sharingnya. Hihihi saya cari-cari postingan kayak gini nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah.. sama2.. semoga persiapan dan hari H nya lancar ya.. amiiin

      Delete
  2. Mantaaap banget persiapannya, mbak...hehee...... mudah2an bisa secepatnya ikutin jejak mbak riski......aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiiin.. dari semua persiapan saya hanya mengurusi undangan dan suvenir, fotokopi KTP, sediain softkopi foto, ngepasin baju, sama icip2.. saya malah datang ke rumah Mama sekitar 3 hari sebelum hari H.. hehehehe

      Delete
  3. Replies
    1. Silahkan Mak.. maaf tidak disuguhi.. hehe... :)

      Delete
  4. itu contoh undangannya keren...
    waktu itu undangannya agak gagal, gara2 salah pilih vendor :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya saya juga suka tipe undangan seperti itu.. :)

      Delete
  5. Enak ya banyak yg bantu, jadi gak terlalu pusing sendiri dan lebih hemat ya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Mbak.. :) tapi kalau urusan menentukan pilihan, semuanya saya serahkan ke penanggung jawab sie, dan semuanya harus patuh :D jadi meminimalisir konflik dan beda pendapat.. maaf mungkin kalau untuk urusan pernikahan, harus saling menerima, ingat budget/anggaran, dan hanya sedikit mengandung demokrasi ya.. :) tapi ga egois lho..

      Delete
  6. Huhu, banyak juga yang perlu dipersiapkan. Doakan saya juga bisa ya, Mak :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah kalau ada banyak yg membantu, semuanya jadi ringan mbak. Dicatet aja mbak, saya juga dulu dicatet semua, hehehe... :)

      Delete
  7. artikel yang menarik dan cara penjelasan yang singkat
    maaf numpang ngasih info nih, cek juga disini ada paket pernikahan hemat dan lengkap dengan nuansa jawa sampai modern smile emoticon
    Terimakasih..

    http://www.bumentik.com/.../Paket-pernikahan-hemat...

    ReplyDelete
  8. Assalamu'alaikum. Boleh tanya yang agak sensitif mba? Itu budgetnya kisaran berapa ya. Saya juga niat yang sederhana. Syukran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nikahan saya ini biayanya antara 7-10 juta mas. Saya sendiri ga tau jelasnya. Tapi semuanya bisa diakali ko biar lebih hemat lagi.
      misal, ga ada suvenir, ga ngundang orjen atau hiburan, atau surat undangannya yg sederhana saja tapi lain dari yg lain. Kalau mau prasmanan ya menunya yg biasa sj, dagingnya ayam saja. Semoga bisa membantu. Kalau ada pertanyaan lagi bisa disampaikan ke inbox FB saya Riski Fitriasari. Terimakasih.. ^_^

      Delete
  9. Hi Mba,, undangan biasa sama undangan walimatul 'ursy bedanya apa ya mbak? bukannya itu sama-sama undangan resepsi pernikahan? cmiiw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga Kak.. ^_^
      Tergantung daerahnya Kak. Kalau pernikahannya di gedung biasanya walimatul 'ursy jadi satu dengan resepsi (walimatul 'ursy dengan resepsi memang sama sih ^_^). Tapi, di kampung saya, acara walimatul 'ursy itu khusus ada lagi walaupun sudah resepsi, biasanya yang diundang hanya kaum laki-lakinya saja ^_^.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...