Hehehe... merinding? Jadi ceritanya saya melihat ada segundukan tanah seperti sarang semut merah di stasiun saat saya menunggu kereta. Tidak saya sia-siakan dong fenomena ini.
Sudah lama sebetulnya semut, dan lebah dijadikan simbol kerukunan, disiplin, saling menjaga, ramah tamah, kejelasan pembagian kerja, dan gotong royong. Ya, mereka gotong royong satu sama lain agar tujuan hidup mereka tercapai, yakni menjaga ratunya. Kalau hewan saja bisa seperti itu, perlulah kiranya manusia mengambil pelajaran dari kehidupan mereka. Toh, salah satu tujuan mereka diciptakan adalah untk memberikan pelajaran bagi umat manusia, makhluk Allah yang paling sempurna diantara makhluk lain ciptaanNya ^_^.
Bergotong royong tidak harus setiap hari Jumat atau Minggu, setiap hari pun bisa dilakukan. Contoh mudahnya, ketika menyapu halaman, sekalian jalan di depan rumah kita juga disapu, atau daun-daun mangga dari pohon mangga tetangga yang jatuh di halaman kita juga disapu. Atau kalau tetangga sedang mengadakan hajatan, datang ke rumahnya lalu bantu-bantu sebisa kita, tapi jangan hanya bantu makan atau memindahkan makanan ya, hehe.
Ada contoh lain? Cerita-cerita yuk di sini atau di blog masing-masing.
Bukan tangan saya yang bergoyang, tapi para semut yang jalannya sangat cepat. |
gotong rotong manggul makanan,sering saya temui mbk kl semut lewat
ReplyDeleteWah, saya jarang nemu Mbak.. :)
Delete