Hari ini posting 2 artikel, mmmm apa yang satunya saya pindahkan harinya saja ya? hehehe.
Sudah 3 hari ini saya tidak masuk kerja, penyebabnya? Sakit radang tenggorokan, habis itu batuk, habis itu sakit banget kalau mau ngomong. Oke, fix jadi saya putuskan tidak usah masuk kerja dulu. Kenapa? Ya karena kerjaan saya itu ya kalau kata Umar Kayam, jual abab, alias cuap-cuap. Kalau mau bersuara saja sakit, bagaimana saya mau cuap-cuap? Kalau semisal dipaksakan bercuap-cuap juga, takutnya saya malah nggak bisa ngomong lagi karena pita suara bermasalah, Astaghfirullah, jangan sampai kejadian ya. Makanya betul lah dengan yang ini, "Jagalah sehatmu sebelum sakitmu". Sakit, walau hanya panuan, tapi tetap nggak enak, Jendral.
Kata guru fiqih saya waktu kecil, selalu ada hikmah di balik semua peristiwa (berat kan bahasanya?). Saya berusaha mencari hikmah di balik sakit saya selama 3 hari itu. Pertama, saya belajar kalem, hehehe. Bagi anda-anda yang sudah mengenal saya, jujur saja kalau saya orangnya tidak bisa diam mulutnya, kan? Kata teman sekantor saya, kalau saya bisa diam seharian saja selama di kantor, saya bakalan diberi pulsa seratus ribu rupiah. Ahh.. karena jumlah segitu bukan jumlah yang menarik untuk saya (tapi saangaadd menarik), jadinya tidak saya lakoni tantangan itu (red-tidak berhasil). Saya fikir, Allah sungguh berbaik hati memberikan sakit ini ke saya, saya jadi bisa diam dan kalem tiga harian ini. Tapii,,, tidak di kantor.. hiks.. Harusnya kan bisa dapat pulsa 300 ribu ya, kalau kalemnya di kantor. Ya sudahlah itu belum rezeki saya :).
Kedua, alhamdulillah pekerjaan rumah bisa dilaksanakan semua. Cucian beres, setrikaan rapi, piring kotor nggak ada, lantai lumayanlah bersih, percaya? Mmm... jangan dikira kalau saya sakit lantas saya terus menerus merebahkan tubuh ini di tempat tidur, itu hanya sebentar. Kata dokter sih, saya harus bedrest, tapi nggak bisa. Tidurannya kalau pekerjaan sudah selesai, atau sayanya sudah lelah :). Pekerjaan kantor juga ada yang saya kerjakan di rumah, seperti memastikan jadwal seharian di bimbel, sms atau telepon tentor memberitahukan jadwal hari itu dan besok, sms teman di bimbel memberitahukan tentor yang tidak bisa masuk. Intinya memastikan jadwal hari itu berjalan lancar.
Ketiga, saya jadi bisa update blog setiap hari, blogwalking, dan ngeksis di social media menyapa teman-teman semuanya :D. Alhamdulillah tak terkira saya haturkan, terimakasih karena selama saya sakit ini, koneksi internet tiba-tiba lancar car car, nggak pakai lama, dan nggak pakai telur, #eh. Senang deh rasanya, tapi nggak bisa teriak kegirangan, kan tenggorokannya lagi sakit. Selama blogwalking itulah, saya akhirnya merasa kalau sakit saya ini tidak seberapa, hanya butiran debu dibandingkan dengan sakitnya teman-teman yang saat ini sedang berjuang melawan kanker, sakitnya bayi-bayi yang menderita kelainan genetik atau imun. Semangat saya untuk sembuh kian tumbuh melihat mereka juga sangat bersemangat untuk sembuh. That's the beauty of blogging, isn't it?
Keempat, saya semakin sayang dengan suami, ahaayyy... :). Katanya di saat kita sakit inilah, kesetiaan dan kesabaran pasangan juga diuji. Dia? Wooww.. sabar bangedh. Sabar mengartikan bahasa isyarat saya, sabar mencari sayur bening untuk saya makan, sabar mencuci piring yang kotor (hehehe.. ketahuan deh, piringnya bersih oleh siapa), pokoknya sabar lah. Nggak boleh terlalu banyak memuji katanya, nanti dia jadi besar kepala :).
Intinya, walau bagaimana pun keadaan kita saat ini, tampillah semaksimal dan seterbaik mungkin. Jangan pernah mengeluh, atau bahkan menghujat. Ceria dan semangat saja, bahwa setiap sakit itu ada obatnya, bahwa di balik sakitnya kita itu ada hikmahnya untuk kita dan untuk orang-orang di sekitar kita. Keinginan saya setelah saya sembuh, banyak sekali, salah satunya, saya ingin karaoke-an, hehehe.
Kedua, alhamdulillah pekerjaan rumah bisa dilaksanakan semua. Cucian beres, setrikaan rapi, piring kotor nggak ada, lantai lumayanlah bersih, percaya? Mmm... jangan dikira kalau saya sakit lantas saya terus menerus merebahkan tubuh ini di tempat tidur, itu hanya sebentar. Kata dokter sih, saya harus bedrest, tapi nggak bisa. Tidurannya kalau pekerjaan sudah selesai, atau sayanya sudah lelah :). Pekerjaan kantor juga ada yang saya kerjakan di rumah, seperti memastikan jadwal seharian di bimbel, sms atau telepon tentor memberitahukan jadwal hari itu dan besok, sms teman di bimbel memberitahukan tentor yang tidak bisa masuk. Intinya memastikan jadwal hari itu berjalan lancar.
Ketiga, saya jadi bisa update blog setiap hari, blogwalking, dan ngeksis di social media menyapa teman-teman semuanya :D. Alhamdulillah tak terkira saya haturkan, terimakasih karena selama saya sakit ini, koneksi internet tiba-tiba lancar car car, nggak pakai lama, dan nggak pakai telur, #eh. Senang deh rasanya, tapi nggak bisa teriak kegirangan, kan tenggorokannya lagi sakit. Selama blogwalking itulah, saya akhirnya merasa kalau sakit saya ini tidak seberapa, hanya butiran debu dibandingkan dengan sakitnya teman-teman yang saat ini sedang berjuang melawan kanker, sakitnya bayi-bayi yang menderita kelainan genetik atau imun. Semangat saya untuk sembuh kian tumbuh melihat mereka juga sangat bersemangat untuk sembuh. That's the beauty of blogging, isn't it?
Keempat, saya semakin sayang dengan suami, ahaayyy... :). Katanya di saat kita sakit inilah, kesetiaan dan kesabaran pasangan juga diuji. Dia? Wooww.. sabar bangedh. Sabar mengartikan bahasa isyarat saya, sabar mencari sayur bening untuk saya makan, sabar mencuci piring yang kotor (hehehe.. ketahuan deh, piringnya bersih oleh siapa), pokoknya sabar lah. Nggak boleh terlalu banyak memuji katanya, nanti dia jadi besar kepala :).
Intinya, walau bagaimana pun keadaan kita saat ini, tampillah semaksimal dan seterbaik mungkin. Jangan pernah mengeluh, atau bahkan menghujat. Ceria dan semangat saja, bahwa setiap sakit itu ada obatnya, bahwa di balik sakitnya kita itu ada hikmahnya untuk kita dan untuk orang-orang di sekitar kita. Keinginan saya setelah saya sembuh, banyak sekali, salah satunya, saya ingin karaoke-an, hehehe.
Waa.... rejeki 300 ribunya ga didapat ya mbak. hihihi.. eman-eman... tapi yo kasihan temannya nanti.
ReplyDeleteMomen sakit memang selalu jadi pengingat pagi pasien agar mengingat/melakukan apa yang terlupakan.
hehehe... lumayan Mbak, bisa traktiran.
DeleteIya bener, yg sakit jadi mikir hikmah apa yg tersembunyi. Kadang sih, si sakit nggak tau hikmahnya :)
semoga segera sembuh ya mbak
ReplyDeleteAmiin, terimakasih Mbak Lidya. Ini sudah mau sembuh kok :)
DeleteAlhamdulillah Mbak ya... dalam keadaan begini masih bisa bersyukur..
ReplyDeleteInsya Allah bakal makin berkah hidupnya :))
amiiin.. sebetulnya kita memang harus bersyukur di segala kondisi.. :)
DeleteSakit bisa merontokkan dosa
ReplyDeleteSemoga sehat, sejahtera dan bahagia selalu
Kemajuan teknologi menjadikan hidup semakin mudah ya Jeng
Terima kasih artikelnya yang bermanfaat
Jangan lupa ikut kontesku ya
Salam hangat dari Surabaya
Amiiiin... InsyaAllah PakDhe, saya ikut kontesnya :)
Deleteeaaaa abis itu jalan2 seharian
ReplyDeletehahaha
sama mak....aku juga g enak badan batuk terus ini ketularan raffi hihi
pet sembuh ya
Ini ada kalimat ngeles paling baik, "Katanya kalau sakit trus kita keringetan, malah cepet sembuh, makanya kalau sakit meriang kita mesti jalan2." wkwkwkwk
DeleteDikau juga cepet sembuh ya.. :)
Semoga selalu sehat ya, mak..
ReplyDeleteSekarang udah karaokean belum? :)
Amiiin.. :) Dikau juga sehat selalu ya :)
DeleteHiks.. belum sempat Mak.. :(
Karokean yuk Mak, ajak2 yg lain :)
selaluuuu ada hikmah...betuuul bangeeet itu :)..makanya, jangan sampai sakit menghalangi kita bersyukur :)...semangaaat dan alhamdulillaaaah..
ReplyDeleteYap... walau kadangkala ada saatnya saya down banget Mak. Sekarang kalau down, saya langsung BW ke teman2 yg lain, alhamdulillah bisa ceria lagi :).
Delete