Ikhwan Arief (sumber gambar: http://ikhonearief.blogspot.co.id/) |
Saya pasang foto dulu deh ya, ceritanya tadi pagi saya membaca tentang sosok ini di harian Kompas yang terbit tanggal 27/10/2014.
Namanya Ikhwan Arief, umurnya baru 30 tahun, berarti masih bisa disebut sebagai pemuda kan? Dia ini adalah salah satu inisiator gerakan mengembalikan ekosistem Selat Bali dimulai dari Desa Bangsring Banyuwangi. Sekitar enam tahun yang lalu, nelayan di Selat Bali merasa bahwa jumlah ikan di Selat Bali semakin sedikit. Ikhwan.. eh.. saya panggil dia dengan sebutan apa ya.. Bli atau Mas? Oke deh Mas Ikhwan saja ya, hehehe. Melihat hal itu dan juga karena merasa bersalah dengan masa lalunya, Mas Ikhwan lantas mengumpulkan nelayan dan mengajak mereka untuk bersama-sama tidak lagi menggunakan bom waktu menangkap ikan. Banyak yang tidak setuju, tapi ada yang setuju. Beberapa hari kemudian, yang tidak lagi menggunakan bom ikan mengeluh karena hasil tangkapan mereka menjadi sedikit.
Mas Ikhwan dan beberapa nelayan itu akhirnya sepakat membuat daerah konservasi dan menanaminya dengan terumbu karang. Modalnya didapat dari patungan mereka bersama. Saat ini, setelah enam tahun, usaha keras mereka mulai membuahkan hasil. Ikan-ikan di daerah tersebut mulai banyak dan beraneka. Tidak sampai di situ saja, mereka lantas mengenalkan usaha konservasi laut dan adopsi terumbu karang ke sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga.
Membaca cerita di atas yang saya rangkum dari koran tersebut, saya seakan kembali ke masa kanak-kanak saya. Sewaktu kecil, karena rumah dinas Mama berdekatan dengan perpustakaan SD dan lagi kunci perpustakaan SD dipegang Mama, saya setiap hari bisa membaca buku yang ada di perpustakaan tersebut. Banyak buku yang bercerita tentang pemuda yang mengajak warga desanya bersama-sama menyelamatkan lingkungan. Bersama buku-buku tersebutlah saya tumbuh, ada semangat dalam diri saya untuk bisa menjadi seperti tokoh penyelamat dalam buku. Namun sayangnya, semangat ini kurang saya pupuk. Agak susah memang mengajak orang lain untuk sependapat dan sepikiran dengan kita. Akhirnya saya memutuskan untuk mengawalinya dari diri saya sendiri dulu.
Pagi ini, membaca cerita Mas Ikhwan, membuat semangat saya kembali mengobar. Ternyata cerita di dalam buku-buku itu tidak hanya cerita fiksi belaka, ada tokoh nyatanya di dunia nyata ini. Saya yakin, Mas Ikhwan juga mengalami banyak rintangan dan kesusahan, tapi buktinya dia bisa melewatinya. Kalau Mas Ikhwan bisa, sayapun bisa, apalagi saya lebih muda dari Mas Ikhwan.
Terus, apa hubungan cerita itu dengan judul postingan ini? Hubungannya adalah, di tengah pemberitaan dan realita Indonesia tentang pemuda yang negatif, seperti pemuda narkoba, pemuda tawuran, pemuda seks bebas, masih ada dan banyak pemuda yang positif. Masih banyak pemuda yang berusaha menjaga warisan leluhurnya sesama pemuda kala itu, yakni Sumpah Pemuda.
Kami putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia
Kami putra-putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia
Kami putra-putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
Jakarta, 28 Oktober 1928
28 Oktober 2014
Selamat Hari Sumpah Pemuda !!
aku lupa isi sumpah pemuda, harus mulai menghafal lagi nih mbak
ReplyDeleteItu Mbak Lidya.. itu di atas isi sumpah pemudanya.. :)
DeleteAku masih hapal, karena ngajarin anakku .. :D
DeleteSaya sekarang juga sudah agak-agak lupa juga, sudah tidak melatih anak-anak upacara lagi, :(
DeleteTapi ingat lagi pas bikin postingan ini :)
Memang penting ya menulis sesuatu yg inspiratif. supaya kita diingatkan dan selalu punya harapan bahwa bangsa ini bisa jadi lebih baik *apa sih Miiii* hahahaha... *serius tapinyah*
ReplyDeleteIya Mak Mia, kita harus lebih banyak menuliskan tentang orang-orang yang menginspirasi. Sama seperti Mak Mia cerita tentang percaya diri, sangat mengisnpirasi sekali. Saya baru tahu, kalau percaya diri saya itu ada kalanya, ada kalanya tinggi, ada kalanya turun. Berarti kontrol saya terhadap diri saya belum kuat ya.. harus banyak berlatih nih :)
DeleteIya ya mbak, saya juga demikian. Kadang kepingin mengajak pemuda desa saya untuk jadi lebih baik, tapi keinginan itu selalu saya tunda. Bayak alasannya sapai pada ahirnya saya tidak melakukan apa2
ReplyDeleteLakukan dari diri kita sendiri dulu Mbak, fokus dan komitmen.. :)
Deletemelakukan hal kecil untuk perubahan besar....
ReplyDeleteitulah semangat pemuda yang sesungguhnya :D
Yap... betul...
DeleteSemangaatt..!!!
Pemuda itu melihat masa lalu sebagai pelajaran untuk masa depan. Nice post ;)
ReplyDeleteHmmm... melihat masa lalu yg seperti itu yang baik ya. Melihat masa lalu untuk bisa move on.. :)
DeleteSekalian ikutan kompetisi #SemangatPemuda saja.... challengenya mudah kok. Pantau aja info dengan hestek itu di Twitter.... :)
ReplyDeletewiii... makasih infonya Mbak Zizy... :) segera meluncur ke twitland.. :)
DeleteYup ... masih ada Mak ... saya beryukur bertemu beberapa dari mereka. Kegiatan ngeblog membuat jaringan pertemanan saya bertambah luas dan sering diajak mengikuti kegiatan2 bermanfaat. Alhamdulillah kalo pas waktunya bisa, saya ikut dan ... banyak hal membuat saya terkagum2 karena banyak bertemu dengan anak2 muda yang luar biasa.
ReplyDeletePerjuangan seperti perjuangan Mas Ikhwan ini luar biasa ya .. butuh 6 tahun .. benar2 harus sabar dan tangguh. Mudah2an mereka konsisten selamanya ....
Amiiin... semoga konsisten
DeleteSama mak Niar, saya pun merasakan hal yg sama. Dari ngeblog kemudian ikut kopdar dan event offline, jadi tahu masih banyak pemuda dengan seabreg kegiatan positifnya. Sayangnya yang ini jarang di blow up oleh media massa. yg sering diblow up ya yg negatif2 itu. Hmmm... semoga semakin banyak pemuda Indonesia yg sadar dan mau terus konsisten memajukan bangsa dan budaya Indonesia, amiiin
Sesungguhnya Indonesia mempunyai cukup banyak anak-anak muda yang kreatif,ulet,tangguh, dan bisa menciptakan sesuatu untuk negaranya.
ReplyDeleteSemoga akan semakin banyak pemuda/pemudi yang berbuat sesuatu untuk negara dan bangsanya.
Terima kasih artikelnya yang inspiratif
Salam hangat dari Surabaya
amiiin... amiiin.. ya robbal'alamiin. Semoga semakin banyak tumbuh dan berkembang kuat ya PakDhe, generasi muda yang positif dan berbakti pada negeri dan bangsa Indonesia ini.
Deletekadang saya mikir, sumpah pemuda atau di sumpahin pemuda mbak. tapi yang jelas kita harus berbuat hal positif dan berguna bagi sesama. kadang kita juga lupa, kalau tanggung jawab bangsa itu sebenarnya bukan kepada kita, namun kita yang bertanggung jawab terhadap bangsa dengan memberi suatu yang berarti bagi semua. ok makasih gan, salam sahabat blogger dan ditunggu kunjungan baliknya di bengkel blogger.
ReplyDeletehemmm... bener juga, kita inilah yg bertanggung jawab untuk bangsa Indonesia ini. :)
DeleteKemarin ada konser Slank disini. Fansnya itu sehari sebelumnya udah datang, tidur di pinggir2 trotoar. Mungkin nggak mandi. Makan seadanya. Minum kadang minta. Aku lihat sendiri ada yg ngambil kelapa dr halaman sebuah kantor lalu memukulkan ke pagar besi & meminumnya. Yg bikin miris, mereka itu masih kecil2, usia2 SMP atau awal2 SMA. Sudah pasti mereka bolos sekolah, atau bahkan sudah nggak sekolah, jadi anak jalanan, cowo cewe. Indonesia punya generasi muda seperti itu. Sedih ya.
ReplyDeleteSedih banget Mak. Kebetulan rumah kontrakan sy dekat gang potlot, pemandangan seperti itu sering terlihat. Biasanya mereka mengatasnamakan kebebasan berekspresi. Dari Slanknya sendiri sdh sering bilangan mereka, tapi ya itulah. Semoga presiden yg sekarang bisa membenahi masalah ini, amiin.
Deleteassalamualaikum, trima kasih mb' riski...semoga kita senantiasa diberi kekuatan dan keikhlasan..salam kenal gih.
ReplyDeletewa'alaikumussalaam, sama2 Mas Ikhwan. Saya pinjam fotonya nggih :). Semoga Indonesia menjadi semakin baik, amiin :)
DeleteAmien YRA..sukses juga buat mb
Delete