Assalaamu'alaikum...
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, kembali kabar duka menyelimuti tanah air Indonesia tercinta. Bencana alam kembali datang, kali ini longsong di Banjarnegara, Jawa Tengah. Semoga semua korban diberi kekuatan dan kembali bersemangat untuk mengisi kehidupan, amiiin.
Benar kata sebuah pepatah, jika satu bagian tubuh kita sakit, maka yang merasakan sakitnya itu seluruh tubuh. Di setiap bencana alam, alhamdulillah masih banyak saudara-saudara kita yang mau membantu baik dalam bentuk materiil maupun moriil. Berbagai jenis barang diberikan, baik berupa pangan, sandang bahkan papan.
Ada yang menarik perhatian saya, ketika saya juga pernah menjadi salah satu korban banjir besar di Jakarta dua tahun silam. Di posko-posko bantuan, barang-barang itu sangatlah banyak terkumpul. Paling banyak adalah mie instan, pertanyaannya dimana kami -para korban- akan memasaknya? Alhamdulillah jika sudah didirikan dapur umum. Kemudian ada pakaian layak pakai, popok bayi, makanan bayi, bumbu dapur, dan obat-obatan. Namun, saya beberapa kali ke posko, dan tidak melihat adanya bantuan underwear di sana, padahal itu penting sekali. Apalagi yang tidak sempat pulang ke rumah atau rumahnya sudah terendam penuh.
Mungkinkah karena underwear adalah bagian sandang yang rahasia, jadi tidak diberikan dengan terang-terangan? Atau mungkin karena etika dan kesopanan. Hmmm... untungnya kontrakan saya yang banjir dekat dengan pasar, jadi saya bisa langsung beli. Banjir baru surut seminggu kemudian, dan alhamdulillah saya masih diberi keselamatan.
Dari itu semua, yang terpenting adalah kita memberi dan ikhlas tanpa pamrih. Sekali lagi, semoga para korban diberi ketabahan dan kekuatan untuk kembali menjalani kehidupan, amiin.
yupsss, setuju mbak
ReplyDeletesemoga para korban diberi ketabahan dan kekuatan untuk kembali menjalani kehidupan, amiin. :)
hal terkecil namun jarang yang memahami yaaak...semoga sodara kita di sana diberikan ketabahan, duuuh deket banget ama kampung halamanku
ReplyDeleteBener banget tuh, underwear. Barang penting kalau lagi kena musibah. Apalagi buat perempuan yang lagi haid. Mungkin karena estetika jadi jarang ya yang nyumbang underwear
ReplyDeleteya mungkin karena dianggap sesuatu yang pribadi makanya gak ada yang nyumbang underwear. Padahal penting.
ReplyDeleteAamiin. semoga keikhlasan penyumbang bisa meringankan beban para korban
ReplyDeleteKepikiran underware dan pembalut. Mungkin perlu Kirimkan ini juga sebagai bantuan.
ReplyDelete