Assalaamu'alaikum... ^_^
Ketika menulis blogpost ini, saya terinspirasi dari postingan saya kemarin tentang 10 blogpost ReeNgan yang paling sering dikunjungi di tahun 2014. Ternyata, 3 diantaranya membahas tentang pernikahan, bisa dibaca di link berikut:
Sewaktu acara resepsi pernikahan saya dulu, ada satu hal yang membuat saya menyesal. Bukan menyesal "kenapa nggak nikah dari dulu saja", hehehe. Bukan itu, melainkan banyak moment pernikahan yang tidak terfoto. Waktu itu saya manut (ikut) saja apa mau fotografer. Ternyata setelah foto tercetak, saya baru tahu kalau banyak moment yang terlewatkan. Duh sedihnya. Dari situ saya belajar beberapa hal tentang memfoto moment di suatu acara, apakah itu pernikahan, jalan-jalan, atau acara blogger. Berikut saya share beberapa tips untuk memfoto moment pernikahan anda :).
Tunjuk Beberapa Fotografer dan Beri Job Description yang Jelas
Ponakan ikut bantu Mamahnya di pernikahan saya |
Fotografer di sini tidak hanya fotografer profesional saja, melainkan saudara dekat seperti kakak, adik, keponakan, atau sepupu. Tunjuk 1 fotografer profesional dan 2 fotografer dari saudara. Fotografer dari saudara ini tentunya yang mempunyai kemampuan memfoto, baik jeli dalam melihat moment dan jelas hasilnya. Kamera yang digunakan oleh fotografer saudara ini bisa kamera DSLR, kamera pocket, ataupun kamera HP, pokoknya yang ada di rumah atau dia punya kamera jenis apa. Tentunya kamera dengan kualitas gambar yang tidak mengecewakan, misalnya kamera HP ya jangan yang masih VGA, minimal sudah 4-8 MP :). Nah.. beri mereka jobdes yang jelas. Untuk fotografer profesional khususkan hanya memfoto moment akad nikah, foto pengantin dengan keluarga, foto dengan tamu undangan, dan foto mempelai berdua. Untuk fotografer saudara, khususkan untuk memfoto moment-moment pribadi seperti foto ekspresi saat akad nikah (baik mempelai ataupun keluarga), foto tamu undangan, foto masing-masing keluarga, foto pagar ayu dan pagar bagus (penerima tamu), atau foto behind the scene pernikahan, kesibukan di dapur dan sebagainya.
Buat Daftar Siapa-siapa yang Harus Difoto
Buat daftar keluarga dan tamu undangan yang harus difoto bersama mempelai. Menurut saya, daftar ini penting sekali. Lalu gandakan dan serahkan daftar tersebut pada fotografer profesional, MC, dan ketua panitia pernikahan agar dicentang bagi yang sudah berfoto. Daftar tersebut meliputi :
1. Foto berdua
2. Foto dengan dayang
3. Foto dengan pagar ayu dan pagar bagus (penerima tamu)
3. Foto dengan pagar ayu dan pagar bagus (penerima tamu)
4. Foto dengan orang tua/wali mempelai laki-laki
5. Foto dengan kakak dan adik mempelai laki-laki
6. Foto masing-masing dengan keluarga masing-masing kakak dan adik mempelai laki-laki
7. Foto dengan keluarga dari mempelai laki-laki
8. Foto dengan orang tua/wali mempelai perempuan
9. Foto dengan kakak atau adik mempelai perempuan
10. Foto masing-masing dengan keluarga masing masing kakak dan adik mempelai perempuan
11. Foto dengan keluarga dari mempelai perempuan
12. Foto dengan teman mempelai laki-laki
13. Foto dengan teman mempelai perempuan
14. Foto dengan tamu undangan dekat (seperti teman atau orang yang dihormati) atau tamu undangan VIP
14. Foto dengan tamu undangan dekat (seperti teman atau orang yang dihormati) atau tamu undangan VIP
Jangan lupa untuk menuliskan nama kepala keluarga atau nama kakak dan adik serta nama keluarga seperti paman, sepupu, kakek atau nenek dari masing-masing mempelai. Daftar yang dibuat itu pun harus urut. Daftar urut nama yang akan difoto ini nantinya akan memudahkan untuk pengambilan foto dan checklist siapa saja yang sudah atau belum difoto. Jadi, bikin daftarnya betul-betul yang cermat ya.. :).
Siapkan Baterai dan Kartu Memori Tambahan
Ini penting nih untuk fotografer saudara. Karena dia memfotonya menggunakan kamera yang dia punya, ada baiknya kamera itu sudah full charge atau yang masih memakai baterai, sebaiknya disiapkan baterai tambahan 2-3 pasang. Demikian juga untuk kartu memori, sebaiknya disiapkan beberapa untuk tambahan. Alasannya karena fotografer saudara ini bisa memfoto sebanyak mungkin tanpa batasan. Bisa juga dengan mengeset ukuran atau kualitas foto bukan di high/excelent tapi di medium, agar kualitas foto masih bagus tapi memori kartu tidak cepat habis.
Beritahu Keluarga, 10-15 Menit Sebelum Acara Foto
Kalau ini tugasnya MC atau seksi acara untuk memberitahukan pada pihak keluarga mempelai laki-laki dan perempuan, sekaligus kepada penerima tamu. Tujuannya adalah agar para keluarga bersiap-siap terlebih dahulu, semisal untuk touch up make up atau merapikan bajunya biar cetar membahana badai gitu, hehe. Sesi foto pengantin dengan penerima tamu sebaiknya dilaksanakan segera setelah prosesi akad nikah selesai. Meja penerima tamunya bisa dijaga dulu oleh sie acara.
Tentukan Porsi Foto Pengantin Berdua
Ini nih yang bikin saya agak senewen, pasalnya foto saya berdua suami menurut saya terlalu banyak. Jadinya foto bersama dengan keluarga dan tamu undangan jadi sedikit, malah ada yang tidak kebagian foto bareng. Iya, soalnya fotografer profesional yang disewa adik saya itu masih memakai sistem sewa per roll. Satu roll sama dengan 36 foto, dan waktu itu adik saya hanya pesan 3 roll. Padahal fotografer itu sudah menggunakan kamera DSLR digital, hiks.. Jadi sebaiknya, buatlah daftar foto di point 2 serinci-rincinya sampai pada nama kepala keluarga. Lalu hitunglah jumlahnya beserta perkiraan jumlah tamu undangan (tamu undangan ini optional ya). Baru deh tanya ke fotografernya, dia pakai sistem roll atau sistem sewa per jam (jadi bebas foto berapa saja). Dari situ kita bisa menentukan jumlah foto untuk berdua. Kalau fotografernya menggunakan sistem roll, itulah saatnya memberdayakan fotografer keluarga, soalnya dia kan bebas mau mengambil gambar seberapa banyak.
Itulah beberapa tips agar moment-moment indah di hari pernikahan bisa terfoto semua. Jika tidak semua, ya minimal 90% lah. Jangan seperti saya yang nurut saja apa arahan fotografer, setelah foto dicetak baru ngeh "kok si itu, si ana, si uni nggak ada fotonya ya, aarrrggghhh..". Itu terjadi karena hal-hal yang sepertinya sepele tersebut di atas tidak saya lakukan waktu itu. Memang menyesal selalu ada di akhir, tapi mungkin bisa jadi pelajaran untuk teman-teman yang sedang mempersiapkan pernikahan. Daaaann doa dari saya, "semoga pernikahan yang sedang dipersiapkan bisa berjalan lancar, dan pernikahannya sakinah mawadah warohmah, amiiin".
Maaaak... cakep banget deeeh :* Memang selain fotografer profesional harusnya ada keluarga yg oegang kamera juga ya, jadi fotonya lengkap gitu. Hehehehe...
ReplyDeleteAaaakkkk... jadi malu dipuji gitu. Itu berarti periasnya keren ya, bisa menyulap wajah saya yg crumut jadi cakep, hehehe.
DeleteIya bener itu Mak, harus ada fotografer dari keluarga/saudara. Hiks, itu yg dulu saya lewatkan.. Nyesel deh sekarang...
cantik banget mbak foto nikahnya, pangling
ReplyDeleteHehehe... terimakasih Mak Lidya..
DeleteDalam naskah buku Pernikahan biasanya juga ada daftar siap-siapa yang harus dipotret. Sisanya baru momen2 lain
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya
Salam hangat dari Surabaya
Nah, itu pakDhe.. buku itu tidak saya bikin..
Deleteaihhh cantik bangett mak,alhamdulillah komplit pas saya nikah dulu hehe
ReplyDeleteHehehe.. terimakasih Mbak.. wah itu bersyukur banget Mbak, bisa komplit..
DeleteItu dikau, Mak? Manglingin euy ^^
ReplyDeleteHehe.. iya.. jadi malu..
Delete