Assalaamu'alaikum.. ^_^
Beberapa malam tahun baru Masehi selalu saya lewati dengan tidur setahun, hehe ini cuma umpama saja. Saya tahu jika tahun sudah berganti, ya kalau sudah mendengar bunyi petasan bersahutan tanpa henti. Namun, malam tahun baru kali ini saya memutuskan untuk nonton film Indonesia di bioskop. Maaf, bukannya saya tidak suka film Indonesia, tapi untuk menontonnya di bioskop sangat jarang banget saya lakukan. Paling yang saya tonton itu 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 1 dan Filosofi Kopi, itu pun karena waktu itu hanya ingin nonton film saja.
Saya buka situs bioskop yang dekat stasiun KRL Cikini, karena saya niatnya mau pulang naik KRL, trus melihat film Indonesia apa saja yang tayang hari itu. Ada dua sih, Bulan Terbelah di Langit Amerika dan Negeri Van Oranje. Saya memilih nonton Negeri Van Oranje (NVO), alasannya? Enggak ada, hanya posternya lebih ceria yang itu, hehehe. Oh iya, selama beberapa kali saya nonton film Indonesia, saya sadar kalau untuk saya pribadi, nonton film Indonesia apalagi yang drama itu harus sendirian. Serasa lebih menghayati isi ceritanya dan enggak diganggu pertanyaan dari teman kalau sama teman, hehehe. Selain itu, saya yakin akan banyak landscape atau pemandangan indah yang tersaji, ciri khas film Indonesia. Di sinilah saya harus fokus biar enggak terlewat satu scene pun yang ada pemandangannya.
Setelah saya nonton, dari 5 bintang untuk sempurna, saya memberi 3 bintang untuk film ini. Kenapa?
Film NVO ini dibintangi oleh 5 pemeran utama (4 pria dan 1 perempuan), dimana yang saya lihat sebagai centre pointnya adalah pemeran utama wanita, yaitu Lintang (diperankan oleh Tatjana Saphira). Keempat pemeran prianya yaitu Geri (Chicco Jerikho), Wicak (Abimana Aryasatya), Daus (Ge Pamungkas) dan Banjar (Arifin Putra). Mereka berlima bertemu dalam kondisi tidak sengaja di satu tempat yang sama, akhirnya mereka berlima bersahabat. Hingga Lintang bilang dia menyadari kalau persahabatan mereka pada akhirnya tidak akan selamanya murni bersahabat.
Alur mundur dan narasi Lintang di awal film membuat saya penasaran menebak-nebak sebenarnya dari keempat sahabat prianya itu, siapa yang jadi suami Lintang pada akhirnya. Kemudian mengalirlah cerita-cerita dan scene-scene landscape pemandangan tentang mereka berlima dan tempat-tempat yang mereka kunjungi. Dari film ini saya jadi berpikir dan merasakan, sekolah di Belanda itu enak ya, jalan-jalan terus, tempat kos (atau rumahnya) bagus-bagus semua lalu tiba-tiba dapat berita lulus, hehehe. Saya yakin sih, enggak gitu juga mungkin aslinya ya. Oh iya, mereka berlima itu sedang sekolah S2 di Belanda, di universitas dan kota yang berbeda. Jadi nanti akan ada pemandangan dan jalan-jalan di kota-kota tersebut. Bagus enggak? Bagus bangeeeett, jadi pingin liburan ke sana.
Tapi, enggak hanya pemandangan sih ya yang tersaji, ada konflik juga antara Lintang dan pacarnya, antara Geri dengan Lintang, atau Geri dengan hatinya, dan antara pria-pria itu ketika merebutkan Lintang. Hanya saja, saya kurang tahu, klimaks film ini ada dimana ya. Rasanya seperti berendam di air hangat dalam waktu yang lama, sengatan panasnya enggak begitu terasa, cieee.. Mungkin karena terlalu lama di bagian pengenalan tokoh, dan persahabatan yang terlalu kuat jadi pertengkaran antar mereka berlima yang harusnya jadi klimaks malah terkesan datar. Tapi, ada twist yang bikin greget di sepertiga terakhir film lho, sumpah greget banget, saya pun sampai melongo dan berkata dalam hati "Yaahhh, tebakan saya salah".
Trus berarti filmnya jelek dong? Enggak kok, akting para pemainnya bagus, mereka menghayati peran banget dan terkesan natural. Geri dengan sikapnya yang cool dan perhatian, Wicak yang pendiam (tapi keren), Banjar yang slengean, Daus yang kocak, dan Lintang yang yaahh namanya cewek gimana coba, hehe. Mereka natural kok, kayak mereka jadi diri sendiri gitu, enggak lagi akting.
Banyak pelajaran tentang persahabatan yang bisa kita dapat di film ini. Kalau yang lain mungkin ingat banget dengan quotenya Wicak yang "Cukup satu kejadian, cukup satu", saya selalu ingat waktu dia juga bilang gini (kurang lebih ya) "Sekarang aku mau ngungkapin semua yang ada dalam hatiku, daripada nanti aku menyesal". Ayo Teman ReeNgan yang masih ragu-ragu mau nglamar enggak, sana ungkapin semua isi hatimu ke orang yang kamu sayangi, jangan sampai menyesal, karena itu sumpah nyesek banget. Selama nonton film ini, saya sering tertawa atau tersenyum geli karena sepanjang cerita banyak lontaran-lontaran lucu dari Banjar dan Daus, hehehe.
Lalu, siapa yang akhirnya menikah dengan Lintang? Menurut Teman ReeNgan siapa? Nih, cuplikannya.
Puaskah saya menonton film ini? Kan saya tadi sudah kasih bintang, hehehe. Dan oh ya.. seperti tanya suaminya Mba Dian Farida, kalau saya jadi Lintang, saya bakal pilih siapa? Saya bakal pilih Wicak dan Banjar. Alasannya? Nonton deh, ntar Teman ReeNgan juga tahu sendiri. Yang pasti, malam tahun baru saya berbeda dan menyenangkan ^_^.
Jadi pingin liat budaya blanda dari ini film
ReplyDeleteLihat aja Kaka, landscapenya bagus banget, kota-kotanya bersih.
DeleteBelanda negeri yang menarik, saya penasaran dengan tata kelola kotanya yang bagus.
ReplyDeleteSayang belum sempat nonton filmnya dan ke belanda masih sekadar angan-angan.
Di film ini banyak banget disajikan scene-scene yang melibatkan tata kota di Belanda. Yuk ah nonton Mba Ety, mumpung masih tayang di bioskop ^_^
DeleteDari awal nonton suamiku tanya, kalo kamu jadi lintang pilih yg mana? Aq sebut 2 nama dan di antara keduanya pilihanku bener.wkkka..mgkn seleraku sm ky lintang..ya gmn lagi kalo pilihanny cuma 4 trs dikurangi 1 pula:D
ReplyDeleteHahaha... itulah yang bikin aku syok, padahal dia itu dah perfect banget di mata cewe. Ternyata.. ya ampun.
DeleteAku masukin post Mba, aku pilih Wicak atau Banjar sesuai kepribadian mereka. Habisnya, kalau dari kecakepan, mereka semua cakep, hehe.
aaa belum sempat nonton filmnya.., tapi lumayanlah baca reviewnya :) makasih yaaa..
ReplyDeleteSama-sama.. habis ini nonton deh.. ^_^
Deleteaku suka settingnya, pingin nonton lagi deh. TEbakanku bener kalau nikahnya sama Wicak nih waktu nonton filmnya
ReplyDeleteYaahhh.. mba Lidya malah ngasih spoiler.. hehehe. Tebakanku salah mba.. hiks.. ^_^
DeleteJalan ceritanya datar ya, Mba? Fokus ke setting sepertinya
ReplyDeleteIya..sedikit banget twistnya dan durasi twistnya itu enggak lama.
DeleteLebih mirip kayak iklan pariwisata.. :)
Wah3x yang sudah sering travel sendiri, jadi nonton pun maunya sendiri, hehe...kapan ngajak bundanya donk.
ReplyDeleteAyo Bunda.. akhir Januari kita nonton Surat dari praha, mau Bun?
DeleteAku tau Lontang endingnya sama siapa. :D
ReplyDeleteSementara ini aku baru baca novelnya. Dan maaf, di sini ngga ada bioskop. Wkwkwk
lontang lantung rak nggenah.. hehehe
DeleteYa udah, kamu ke Jakarta aja sini Dah.. :)
Pas nonton starwars lihat iklan Negeri Van Orange. Keren ya viewnya..penen nonton tapi kalah sama maunya anak :(
ReplyDeleteNontonnya nanti aja Mba, kalau sudah diputar di TV.. :)
Delete