Assalaamu'alaikum...!! ^_^
Day In My Life (D.I.M.L) yang keempat ini saya ambil dari kegiatan saya hari Sabtu (19 November 2016). Sebetulnya dari bulan Juli, saya sudah enggak ngajar bimbel di hari Sabtu, tapi Sabtu itu ada anak bimbel yang minta belajar tambahan, jadi saya masuk. Saya senang deh kalau ada anak-anak yang dengan keinginan sendiri minta tambahan belajar. Entah untuk persiapan masuk universitas, persiapan ulangan, ada PR, atau karena belum paham di materi tertentu. Karena bimbel menurut saya, bisa dibilang tempat mereka bertanya materi pelajaran yang belum mereka pahami di sekolah sampai mereka paham dengan materi itu. Saya selalu menekankan hal itu ke anak-anak di awal masuk bimbel. Saya bilang "Di sini, kalau kalian belum paham dengan apa yang Kakak terangkan, bilang jujur belum paham, saya tidak akan kesal apalagi menertawakan. Dan Kakak akan sangat senang sekali kalau kalian melakukan itu, ya Ciiin. Jadi jujurlah padaku, nanti Kakak akan menerangkan ulang ke kamu. Okaayyy?!" Entahlah mereka paham maksud saya atau enggak. Positive thinking saja semoga mereka paham semua.
Pagi itu saya bikin lauk request-annya suami, Telur Dadar Daun Bawang. Saya sebenarnya heran, kok dia bisa suka sama satu makanan itu lama banget ya. Tapi ada hikmahnya juga sih, saya akhirnya jadi tahu kalau aroma daun bawangnya mau keluar lebih harum, daun bawangnya diiris tipis-tipis. Selain aromanya jadi lebih tercium, saya bisa hemat juga. Biasanya saya pakai 2 batang daun bawang untuk 3 telur, sekarang cukup 1 batang untuk 4 telur, yuhuuu...! 😍 Akhirnya, kami sarapan sepiring nasi dengan lauk telur dadar dan sambal terasi. Minumnya teh anget manis (sudah cleguk belum? hehehe). Semuanya sepiring saja, karena saya lagi hemat tempat, jadi cucian piringnya enggak banyak, hihi 😋
Sehabis sarapan, kami siap-siap berangkat ke bimbel pakai motor. Alhamdulillah pagi itu, jalanan lancar walaupun di beberapa bagian jalan (terutama di depan gedung pertemuan) ada sedikit penumpukan kendaraan (cieee.. kayak MC acara lalu lintas). Yaaa, biasa lah ya, di Jakarta, tiap hari Sabtu atau Minggu itu banyak orang-orang yang bawa mobil, terutama yang bermerk "Rombongan Besan", "Rombongan Mempelai" dan "Mobil Pengantin". Udaranya segar, mungkin efek hujan semalam ya. Ahh, pokoknya senang sekali lah menikmati jalanan hari Sabtu itu. Tiba di bimbel ternyata anaknya sudah datang. Saya di bimbel sampai jam 15.30 karena ada dua kelompok yang mau belajar tambahan Biologi.
Ketika kami pulang, suasana juga masih mendung-mendung mesra gimana gitu, hehehe. Suami bilang ingin isi bensin di Shell (silakan cerca saya enggak cinta produk dalam negeri, saya bakal melongo saja karena saya enggak tahu urusan bensin dan mesin). Di pom bensin itu ada tanaman kamboja bunga merah muda (pink) kecil dan mencolok warnanya, baguuss banget. Suami sudah selesai isi bensin, tapi saya belum selesai motret bunganya, jadi saya bilang "Kamu enggak isi angin dulu, tuh bannya dicek dulu, kali saja kurang anginnya". Dia nurut, saya lanjut motret, hahahaha #modus. Eh, pas kami keluar dari pom bensin (kebetulan seberang pintu keluar adalah halte busway), saya melihat ada kopaja pink. Kesempatan dong ya, baru dua kali soalnya lihat kopaja khusus wanita ini, akhirnya cekrek. Semoga kapan-kapan bisa naik dan merasakan sensasinya, cihuyy!
Sampai di rumah, kami tepar, beres-beres sebentar, cuci-cuci piring dan lain-lain dan lain-lain, trus mandi. Sehabis Maghrib, saya dan suami pergi lagi buat ketemu sama ponakan dari Jawa. Mereka tiba di Jakarta Sabtu tengah malam. Pas sampai di kontrakan adik ipar, drama pun dimulai. Biasalah si ponakan perempuan ini sangat takut sama suami saya. Bahkan hanya mendengar suaranya saja tanpa melihat wajahnya, dia sudah menjerit lalu nangis. Kalau Kakaknya yang laki-laki, enggak takut, tapi dia sudah kecapaian tampaknya, karena beberapa saat kemudian dia tertidur. Yang perempuan bilang "Budhe Ii saja yang masuk, Pakdhe enggak boleh" Lalu pintu kontrakan ditutup.
Sayang saya hanya sebentar bermain dengannya karena hari sudah malam, dia harus tidur. Anak kecil tuh menggemaskan ya. Ceritanya dia belum ingin saya pulang, trus dia gini "Budhe, aku mau dikeyok kayak Mama. Nih minyak sama duitnya (duit koin mainan)". Oke akhirnya saya kerokin bohong-bohongan. Baru setelah dibilangin Bapaknya, dia ngebolehin saya pulang. "Budhe pulang ya, sudah malam, besok main lagi. Eladalah... kok mata saya jadi mbrambang ya (itu lho air matanya keluar tapi enggak ngalir). Setelah adegan dadah-dadahan, saya dan suami pun pulang. Cerita hari itu selesai sampai disini, karena kami langsung tidur setelah cuci muka endbre-endebre.
Kisah D.I.M.L yang lain:
Teman ReeNgan ada yang sudah pernah naik kopaja pink khusus wanita? Atau ada yang pernah punya pengalaman yang mirip dengan saya dan ponakan? Cerita dong, kan saya juga pengen ngerti 😉 [] Riski Ringan
saya baru tau kalau transjakarta ada yg warna pink. *ketauan deh udah lama gak pake tj* hehehe.
ReplyDeleteMemang baru sebulanan ini kayaknya deh Kak Balqis. Kopaja dan bis transjakarta warna pink ini khusus untuk penumpang perempuan ^_^.
Deletelucuuu banget. waktu itu aku liat aja, belum pernah naik. penasaran sama dalemnya
ReplyDeleteSama, saya juga pingin tau dalamnya kayak apa itu bus pink ^_^
DeleteEealaah... Bacanya jadi bikin saya kangen dengan keponakan. :(
ReplyDeleteAyo Kak, ponakannya ditengok kalau ada rizqi dan waktu ^_^ biar melepas kangennya...
Delete