Assalaamu'alaikum...!! ^_^
Saya jatuh cinta dengan KRL, bahkan saya sampai bikin thread khusus tentang cerita-cerita di KRL 😍.
Link khusus cerita-cerita di KRL: CERITA KRL
Ada kalanya, pas pulang kerja atau pulang dari suatu acara, saya merasa sangat kelelahan. Seperti lemah, letih, lesu dan tiada tenaga untuk bertarung di "medan perang gerbong wanita saat jam sibuk". Kadang juga, saya tiba-tiba merasa galau dan ingin merenung atau melihat muka-muka orang lain yang lebih letih atau lebih bersemangat dari saya. Buat apa? Agar saya jadi lebih bersemangat menjalani kehidupan saya. Berat ya kayaknya? Hehehehe.
Di saat-saat seperti itulah, bila saya pulang naik KRL, maka saya memilih untuk naik KRL yang tujuannya berlawanan arah dengan tujuan saya. Misalnya, harusnya saya naik KRL tujuan Depok atau Bogor, tapi saya lebih memilih naik KRL tujuan sebaliknya, yaitu Angke atau Jatinegara. Tapi, saya biasanya lihat dulu kalau-kalau yang tujuan Depok atau Bogornya kosong, ya saya langsung naik KRl itu, hehehe. Biasanya sih di jam-jam pulang kerja, KRL bakal bejubel yang kalau berdiri enggak pegangan saja kita enggak bakal jatuh. Misalnya jatuh pun bakal empuk kali ya, hii semoga jangan sampai kejadian, aamiin.
Cerita KRL tentang: Naik KRL saat Jam Sibuk
Kenapa sih saya sampai segitunya naik KRL yang lawan arah? Ya itu tadi, saya kelelahan dan pingin dapat tempat duduk, tapi biasanya yang saya dapat bahkan lebih dari tempat duduk.
Nah, kalau sudah ada niatan seperti itu, saya memilih naik gerbong campuran, biasanya gerbong 4 atau 5. Kenapa? Karena gerbong tengah ini biasanya lebih kosong dan saya kan perempuan, jadi seringnya dapat tempat duduk bila di gerbong ini, hehehe. Posisi tempat duduknya juga sudah saya incar, yang pasti seringnya bukan di tempat duduk prioritas.
Cerita KRL tentang: Tempat Duduk Prioritas
Selain mencari gerbong campuran, saya biasanya akan mencari kursi yang dekat dengan pintu keluar yang akan terbuka di stasiun tujuan saya. Sebab di stasiun tujuan saya, pintu yang terbuka itu hanya satu sisi saja. Mungkin karena sudah lebih dari setahun naik KRL, jadi saya hapalin sisi pintu yang bakal terbuka itu, hehehe.
Cerita KRL tentang: Posisi Tempat Duduk yang Nyaman di KRL versi ReeNgan
Dulu, bila KRL yang saya naiki tujuannya adalah stasiun Jatinegara, maka saya akan naik sampai stasiun Jatinegara. Tapi ternyata itu memakan waktu yang lama karena KRL Bogor-Jatinegara itu memutar ke arah stasiun Kemayoran. Saya bahkan pernah sampai di stasiun tujuan saya sekitar jam 11 malam. Kok saya jadi ngeri ya membayangkannya, padahal waktu itu biasa-biasa saja. Nah sekarang, misalnya saya mau putar balik, saya lebih memilih turun di stasiun Angke, karena ada kereta yang pemberhentian terakhirnya di stasiun Angke. Namun, kalau kereta yang ke arah stasiun Jakarta Kota, saya memilih ikut sampai stasiun terakhir yaitu Jakarta Kota.
Trus dapat tempat duduk enggak? Iya alhamdulillah sering banget dapat tempat duduk, dan jadi tambah semangat menjalani hidup. Karena selama perjalanan, saya melihat banyak sekali raut wajah yang lebih kelelahan dari saya atau lebih sedih dari saya, serta ada juga raut wajah yang lebih gembira dan bersemangat dari saya. Kadang, walaupun saya sudah tahu bahwa ada yang lebih susah atau lebih bahagia dari saya, saya tetap butuh melihatnya secara langsung. Manusia memang makhluk sosial, sih ya, hehehe. Selain melihat raut-raut wajah orang lain, saat putar balik itu kadang juga saya isi dengan membaca berita di HP. Cuma, secapek-capeknya saya, saya jaraaang sekali tertidur di kereta. Makanya saya kagum dengan penumpang-penumpang KRL yang bisa tidur di kereta trus bangun mendekati stasiun tujuan mereka, salut.
Ternyata, banyak juga lho yang memilih putar balik ini. Jadi, misalnya Teman ReeNgan lagi di stasiun saat jam berangkat atau pulang kerja, trus melihat ada orang turun dari KRL lalu berlari ke peron di seberangnya bukannya malah keluar stasiun, kemungkinan mereka ini sedang putar balik biar dapat posisi enak di KRL, hehehe. Teman ReeNgan ada yang mau coba?
Saya jatuh cinta dengan KRL, bahkan saya sampai bikin thread khusus tentang cerita-cerita di KRL 😍.
Link khusus cerita-cerita di KRL: CERITA KRL
Ada kalanya, pas pulang kerja atau pulang dari suatu acara, saya merasa sangat kelelahan. Seperti lemah, letih, lesu dan tiada tenaga untuk bertarung di "medan perang gerbong wanita saat jam sibuk". Kadang juga, saya tiba-tiba merasa galau dan ingin merenung atau melihat muka-muka orang lain yang lebih letih atau lebih bersemangat dari saya. Buat apa? Agar saya jadi lebih bersemangat menjalani kehidupan saya. Berat ya kayaknya? Hehehehe.
Di saat-saat seperti itulah, bila saya pulang naik KRL, maka saya memilih untuk naik KRL yang tujuannya berlawanan arah dengan tujuan saya. Misalnya, harusnya saya naik KRL tujuan Depok atau Bogor, tapi saya lebih memilih naik KRL tujuan sebaliknya, yaitu Angke atau Jatinegara. Tapi, saya biasanya lihat dulu kalau-kalau yang tujuan Depok atau Bogornya kosong, ya saya langsung naik KRl itu, hehehe. Biasanya sih di jam-jam pulang kerja, KRL bakal bejubel yang kalau berdiri enggak pegangan saja kita enggak bakal jatuh. Misalnya jatuh pun bakal empuk kali ya, hii semoga jangan sampai kejadian, aamiin.
Cerita KRL tentang: Naik KRL saat Jam Sibuk
Kenapa sih saya sampai segitunya naik KRL yang lawan arah? Ya itu tadi, saya kelelahan dan pingin dapat tempat duduk, tapi biasanya yang saya dapat bahkan lebih dari tempat duduk.
Nah, kalau sudah ada niatan seperti itu, saya memilih naik gerbong campuran, biasanya gerbong 4 atau 5. Kenapa? Karena gerbong tengah ini biasanya lebih kosong dan saya kan perempuan, jadi seringnya dapat tempat duduk bila di gerbong ini, hehehe. Posisi tempat duduknya juga sudah saya incar, yang pasti seringnya bukan di tempat duduk prioritas.
Cerita KRL tentang: Tempat Duduk Prioritas
Selain mencari gerbong campuran, saya biasanya akan mencari kursi yang dekat dengan pintu keluar yang akan terbuka di stasiun tujuan saya. Sebab di stasiun tujuan saya, pintu yang terbuka itu hanya satu sisi saja. Mungkin karena sudah lebih dari setahun naik KRL, jadi saya hapalin sisi pintu yang bakal terbuka itu, hehehe.
Cerita KRL tentang: Posisi Tempat Duduk yang Nyaman di KRL versi ReeNgan
Dulu, bila KRL yang saya naiki tujuannya adalah stasiun Jatinegara, maka saya akan naik sampai stasiun Jatinegara. Tapi ternyata itu memakan waktu yang lama karena KRL Bogor-Jatinegara itu memutar ke arah stasiun Kemayoran. Saya bahkan pernah sampai di stasiun tujuan saya sekitar jam 11 malam. Kok saya jadi ngeri ya membayangkannya, padahal waktu itu biasa-biasa saja. Nah sekarang, misalnya saya mau putar balik, saya lebih memilih turun di stasiun Angke, karena ada kereta yang pemberhentian terakhirnya di stasiun Angke. Namun, kalau kereta yang ke arah stasiun Jakarta Kota, saya memilih ikut sampai stasiun terakhir yaitu Jakarta Kota.
Trus dapat tempat duduk enggak? Iya alhamdulillah sering banget dapat tempat duduk, dan jadi tambah semangat menjalani hidup. Karena selama perjalanan, saya melihat banyak sekali raut wajah yang lebih kelelahan dari saya atau lebih sedih dari saya, serta ada juga raut wajah yang lebih gembira dan bersemangat dari saya. Kadang, walaupun saya sudah tahu bahwa ada yang lebih susah atau lebih bahagia dari saya, saya tetap butuh melihatnya secara langsung. Manusia memang makhluk sosial, sih ya, hehehe. Selain melihat raut-raut wajah orang lain, saat putar balik itu kadang juga saya isi dengan membaca berita di HP. Cuma, secapek-capeknya saya, saya jaraaang sekali tertidur di kereta. Makanya saya kagum dengan penumpang-penumpang KRL yang bisa tidur di kereta trus bangun mendekati stasiun tujuan mereka, salut.
Ternyata, banyak juga lho yang memilih putar balik ini. Jadi, misalnya Teman ReeNgan lagi di stasiun saat jam berangkat atau pulang kerja, trus melihat ada orang turun dari KRL lalu berlari ke peron di seberangnya bukannya malah keluar stasiun, kemungkinan mereka ini sedang putar balik biar dapat posisi enak di KRL, hehehe. Teman ReeNgan ada yang mau coba?
dulu sering banget ke bogor dari cikini dan selalu penuh. jadi putar dulu ke jakarta kota trus langsung naik arah bogor. duh, rasanya bahagiaa banget bisa duduk di jam pulang kerja
ReplyDeleteHahaha, iya bener. Tapi konsekuensinya sampai rumah jadi lebih lama.
Delete