Wednesday, 27 September 2017

Saya Balik Lagi ke Sistem Amplop dan Membuat Anggaran Bulanan yang Sederhana (Free Printable Simple Home Budgeting)

Assalamu'alaikum...!! ^_^


Hai Teman ReeNgan, di blog ReeNgan ini ada juga lho label tentang KEUANGAN yang semuanya saya buat berdasarkan pengalaman pribadi. Yuk kalau Teman ReeNgan mau lihat-lihat, bisa klik link berikut ini Label KEUANGAN

Dulu, saya adalah orang yang tidak terlalu peduli dengan mengatur keuangan. Namun, setelah mengalami sedikit masalah keuangan, saya jadi peduli menulis semua pemasukkan dan pengeluaran rumah tangga. Iya ya, kadang orang harus kena masalah dulu baru peduli. Saya mulai cari-cari cara mengatur keuangan rumah tangga yang sederhana alias enggak ribet. Dari semua cara pengaturan keuangan, mereka selalu bilang budgeting budgeting budgeting (bikin lah anggaran). Kenapa bikin anggaran itu penting? Ternyata setelah saya lakukan, bikin anggaran itu mempermudah kita untuk mengelola keuangan. Kita jadi tahu jumlah pemasukan kita kira-kira berapa banyak dan jumlah pengeluarannya juga berapa banyak. Sehingga meminimalisir besar pasak daripada tiangnya. Jikalau sudah terlanjur besar pasak daripada tiang (besar pengeluaran daripada pemasukan), kita bisa mencari cara untuk menambah pemasukan dan memprioritaskan apa saja yang harus dibayar dulu.

Bagaimana sih cara bikin anggaran? Sebenarnya gampang saja, kita cukup menulis semua pemasukan (dari mana dan jumlahnya berapa) dan semua pengeluaran keuangan. Tapi, saya pernah salah menulis anggaran yang mengakibatkan saldonya 0 (mmm... minus sih, tapi enggak banyak), padahal harusnya ada lebihan untuk menabung. Ini nih kesalahan-kesalahan saya ketika pertama kali bikin anggaran belanja:
  1. Tidak menulis semua pengeluaran keuangan
  2. Menabung dari sisa pengeluaran
  3. Menggembungkan dana pengeluaran
  4. Tidak membuat prioritas pos mana dulu yang harus dikeluarkan dananya
Dari kesalahan-kesalahan itu akhirnya saya belajar membuat anggaran yang menurut saya sudah cukup baik dan benar, hehehe. Caranya:
  1. Saya mencatat semua pengeluaran saya tiap hari selama 3 bulan.
  2. Lalu saya mengelompokkan pengeluaran-pengeluaran tersebut dalam pos-pos besar. Misalnya: beli sayur, minyak goreng, beli pisang saya masukkan ke dalam pos groceries/belanja harian, trus beli obat, biaya periksa telinga, beli tolak angin, beli minyak kayu putih saya masukkan ke dalam pos dana kesehatan tunai, dan lainnya.
  3. Dari situ, saya tahu berapa besar pengeluaran saya tiap bulan.
  4. Saya memisahkan pengeluaran ke dalam 2 golongan, yaitu golongan pengeluaran fix/tetap dan golongan pengeluaran fleksibel.
PENGELUARAN FIX
Sebenarnya yang ini sudah saya bahas di postingan Membuat Anggaran Belanja yang Simpel, tapi enggak apa-apa saya tulis lagi di sini. Pengeluaran fix ini adalah pengeluaran yang harus dibayarkan tiap bulan dan jumlahnya tetap atau tidak jauh dari angka yang kita tentukan. Jenis pengeluaran fix ini berbeda-beda tiap rumah tangga atau tiap individu. Coba saya beri contoh saja ya, seperti berikut:
  • Zakat/Persepuluhan
  • Sewa kontrakan/Cicilan rumah/Pajak Bumi dan Bangunan (usahakan PBB dicicil tiap bulan, agar akhir tahun tidak kelabakan saat bayar pajaknya)
  • Menabung (harus dianggarkan di awal, jadi bukan sisa anggaran)
  • Hutang & cicilan atau kredit
  • Listrik
  • PAM
  • Asuransi
  • Dana kesehatan tunai (Saya siapkan karena alasan yang saya ceritakan di postingan ini: Menganggarkan Biaya Kesehatan Tunai)
  • Biaya sekolah bulanan
  • Tagihan pasca bayar (Kalau yang pakai pasca bayar)
PENGELUARAN FLEKSIBEL
Pengeluaran yang dimasukkan ke dalam pengeluaran fleksibel adalah pengeluaran yang besarnya bisa disesuaikan. Maksudnya, setelah pemasukkan dikurangi pengeluaran fix, hasilnya itulah yang mempengaruhi jumlah pengeluaran fleksibel. Biasanya bila hasilnya itu lebih sedikit dari bulan lalu, saya akan menyiasati pengeluaran di makanan, transport, dan hiburan. Apa saja jenis pengeluaran fleksibel menurut saya? Berikut jenisnya:
  • Biaya transportasi umum dan biaya bensin
  • Biaya perawatan kendaraan bermotor 
  • Biaya makan dan belanja kebutuhan rumah tangga
  • Uang jajan anak
  • Pulsa HP dan modem
  • Biaya hiburan atau liburan
  • Dana mendadak
  • Anggaran untuk orang tua
Mengapa harus mencatat semua pemasukan dan pengeluaran (bahkan beli gorengan Rp 2.000 saja sebaiknya dicatat) selama 3 bulan pertama sebelum memulai menulis anggaran yang sebenar-benarnya? Alasan saya adalah agar saya tahu perkiraan pemasukan saya tiap bulan berapa, kapan bulan basah, dan kapan bulan kering. Selain itu, saya juga jadi tahu pengeluaran saya berapa saja, dan pos mana saja yang sebetulnya bisa dihemat.

Sistem Amplop

Saya pernah meneruskan menulis semua pemasukan dan pengeluaran, tapi itu hanya bertahan selama 6 bulan saja. Karena saya sering lupa mencatat tiap hari. Sekarang ini, saya kembali memakai sistem amplop sepenuhnya. Tapi, bedanya dengan pertama kali saya memakai sistem amplop adalah, dulu saya menarik semua uang saya yang di bank, lalu saya bagi ke dalam pos-pos sesuai dengan anggaran. Sekarang, saya hanya menarik uang untuk pos yang memang harus dibayar tunai seperti biaya belanja bulanan, biaya mendadak, transport untuk angkot dan kartu commuter line, serta zakat. Sedangkan pengeluaran yang bisa dilakukan dengan cara transfer atau m-banking seperti bayar listrik, pulsa HP atau pasca bayar, anggaran untuk orang tua tetap saya taruh di rekening tabungan saya.

Artikel terkait : Cara Menggunakan Sistem Amplop dan Manfaat dari Sistem Amplop

Sekarang-sekarang ini, saya memang sedang dalam masa menyederhanakan hidup. Jadi, misalnya saya enggak bisa menulis detail semua pengeluaran, maka saya harus melakukan sistem keuangan yang simpel tapi tetap terkendali. Menulis semua anggaran ini pun sebenarnya saya tidak memerlukan buku khusus, tapi jika Teman ReeNgan akan lebih termotivasi bila ada kolom khususnya, itu juga tidak masalah. Yang penting Teman ReeNgan bahagia saat membuat anggaran belanjanya.

Untuk menambah tingkat kebahagiaan Teman ReeNgan saat membuat anggaran (budgeting), saya coba membuatkan file yang bisa didownload berikut. Jadi tinggal diprint saja oleh Teman ReeNgan. Teman ReeNgan sendiri apakah membuat anggaran bulanan? Kalau bikin, seperti apa caranya? [] Riski Ringan

Silakan klik gambar ini untuk mendapatkan file excel yang bisa diedit

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...