Assalaamu'alaikum...!! ^_^
Sejak kecil, saya tidak mempunyai banyak pilihan pakaian. Kebanyakan kaos, celana pendek, dan rok. Iya sepertinya itu yang saya ingat. Bahkan Mama pernah membelikan saya gaun lengan pendek yang dilengkapi bolero lengan panjang terpisah, tapi saya tidak pernah memakainya karena saya risih, hehehe. Maaf ya Ma. Jangan salah menduga dulu guys, tidak tumbuh menjadi anak perempuan yang tomboy lho, hanya saja saya lebih nyaman memakai kaos dengan celana. Sampai bekerja pun, saya masih nyaman dengan kedua sandang itu.
Namun ketika bekerja, saya sudah mulai menggunakan rok panjang dengan tunik, ya lumayan lah bisa tampil lebih feminim, hehehe. Nah, tahun 2013 an kalau tidak salah, saya mulai tertarik ingin memakai gamis. Alasannya? Enggak ada, waktu itu hanya ingin saja. Eh iya, saya ingat waktu pernikahan adik saya tahun 2010, saya dijahitkan gamis sebagai seragam keluarga dan saya menyukainya. Tapi tahun 2013 itu saya ingin memakai gamis yang bisa dipakai sehari-hari. Jadilah saya membeli secara online di facebook, tapi lupa nama tokonya, hehehe.
Awalnya saya memakai gamis yang lingkar bawahnya tidak terlalu lebar. Beberapa bulan kemudian, saya tertarik dengan gamis yang lingkar bawahnya lebar dan tidak ketat di tubuh. Saya pun mulai membeli gamis dengan model balon dan model flowly. Saya juga termasuk pemilih untuk bahan gamisnya, saya lebih suka bahan katun, jeans, wolvis atau baloteli. Saya kurang suka gamis dengan bahan jersey. Ada dua tempat favorit saya membeli gamis, yaitu di pasar Tanah Abang (Tenabang) toko apa saja, dan di toko online fanspage Wolpeach. Alasannya karena disitu gamisnya ada yang murah, ya di bawah Rp 200.000 an lah.
Kenapa saya suka model balon dan model flowly? Alasan utamanya karena model itu meminimalisir terbentuknya lekuk tubuh. Saya pernah membeli gamis flowly tapi bahannya jersey, trus saya lihat ternyata lekuk tubuh saya masih terlihat. Jadi saya memutuskan tidak mau membeli gamis dengan bahan itu. Teman saya pernah menyarankan agar merangkapnya dengan kardigan atau rompi panjang biar tidak terlihat lekuk tubuhnya. Tapi, saya masih tetap dengan pendirian saya yang tidak mau membeli gamis berbahan jersey, hehehe. Itu soal selera saja sih ya. Mungkin suatu waktu saya akan membelinya ^_^.
Oh iya, jangan salah ya Teman ReeNgan, memakai gamis itu tidak menyederhanakan apa yang saya pakai lho. Saya enggak hanya memakai gamis, kerudung dan pakaian dalam saja, tapi saya dobeli dengan celana panjang longgar dan kaos dalam. Fungsi memakai celana panjang longgar itu adalah bila saya membonceng motor, saya bisa duduk menghadap depan yang menurut saya lebih aman daripada duduk menghadap samping. Iya, karena jika duduk menghadap samping saat memakai gamis, gamisnya harus dipegangi agar tidak masuk ke dalam rantai atau jeruji motor. Selain itu, memakai dobelan celana panjang juga membuat saya aman dan nyaman bila tanpa sengaja gamis saja tersingkap.
Apakah tidak panas memakai banyak dobelan seperti itu? Awalnya panas dan gerah, tapi ya lama-lama menjadi terbiasa dan tidak lagi merasakan panas.
Model pakaian yang saya suka memang kadang berubah, tapi sekarang saya lebih nyaman memakai gamis atau tunik panjang dengan rok bila ingin keluar rumah. Kadang saya juga memakai celana panjang longgar dengan kaos lengan panjang bila ingin santai ^_^. Teman ReeNgan sendiri bagaimana? Ada yang sama dengan saya? [] Riski Ringan
Sama kayak aku nih. Kalau pakai gamis selalu pakai celana panjang longgar juga. Biar sama2 aman
ReplyDeletesaya juga syuka pakai gamis, longgar diperut
ReplyDeleteAku suka stylemu Mba. Somehow perempuan bergamis terlihat lebih anggun.Menurutku memakai gamis juga lebih simple dibanding baju dan rok.
ReplyDeletemakai rok atau gamis saya pakai dalaman lagi baik atas maupun bawah ^_^
ReplyDelete