Sunday, 24 September 2017

Misi Menyapa Teman dan Keluarga yang Ada di Kontak Whatsapp

Assalaamu'alaikum...!! ^_^


Apa kabar? Semoga sehat selalu ya. ^_^

Kira-kira seperti itulah saya menyapa teman-teman saya di whatsapp (WA). Di postingan sebelum ini, saya bilang bahwa saya mulai memberanikan diri menyapa kembali teman-teman saya yang nomor kontaknya ada di HP saya, terutama yang mempunyai WA. Apa pasal? Sebetulnya enggak ada sesuatu yang spesial, saya hanya ingin menyapa dan memberikan sedikit kebahagiaan untuk hati saya. Emang bisa? Ternyata bisa.

Ada kalimat bijak lama yang mengatakan bahwa menyambung tali silaturahim itu bisa mendatangkan rejeki. Ternyata memang betul, tapi jika kita memandang bahwa rejeki itu bukan melulu soal uang dan materi. Kebahagiaan seperti yang saya contohnya, atau kabar berita dari teman-teman dan keluarga yang membuat kita bersemangat lagi, itu bisa juga disebut rejeki, kan?

Dulu, saya pernah punya pemikiran seperti ini, "Kenapa kita mesti menyapa duluan, orang dia saja enggak pernah tanya kabar kita sama sekali!" Please don't judge me! Dan ditambah pemikiran seperti ini juga, "Ah kalau saya WA dia, saya takut mengganggu dia". 

Entah kenapa pemikiran-pemikiran itu pupus di awal bulan ini. Saya memberanikan diri untuk menyapa terlebih dulu teman-teman dan keluarga yang jarang saya sapa. Saya berpikir ulang, kalau saya enggak menyapa duluan, bagaimana saya bisa menjaga hubungan silaturahim. Teman-teman dan keluarga saya pasti punya kesibukan dan hidup masing-masing sehingga mereka tidak bisa menyapa saya duluan. Lalu saya jalankan misi pribadi saya tersebut. Tidak rutin sih, saya lakukan ketika saya ada waktu luang, seperti sedang menunggu kereta atau sedang beristirahat setelah bekerja. Dan enggak banyak, paling hanya 5 kontak saja sekali waktu. Saya pun berusaha menyapanya di jam-jam yang kira-kira bukan jam sibuknya mereka. Misalnya di hari kerja ya jam-jam 6.30 malam. Atau di hari libur bisa jam-jam 10 pagi. Pokoknya tidak jam 9 malam - 6 pagi deh, hehehe.

Saya juga tidak menuntut untuk dibalas dan terjadi obrolan panjang. Kan niatnya memang hanya menyapa.

Selain kebahagiaan, apa lagi yang saya dapatkan dari itu? Tentu saja kabar berita. Ternyata ada teman saya yang sedang hamil lagi, trus ada teman saya yang sedang menulis buku, ada kabar baik dan ada kabar sedih, serta doa dari teman dan keluarga.

Akhirnya saya pun berkesimpulan, apa salahnya ya mencoba menyapa terlebih dulu. Dibalas tidak dibalas itu soal lain, kan? Yuk Teman ReeNgan, ada yang mau melakukan misi yang sama dengan saya? ^_^ [] Riski Ringan

2 comments:

  1. Bagus juga sih, mbak, idenya. Tapi, ini agak sulit dilakukan bagiku yang nggak bisa basa-basi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba dengan menulis "Apa kabar?" deh Mba ^_^. Soalnya saya juga bukan tipe yang bisa basa-basi... ^_^

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...