Assalaamu'alaikum...!! ^_^
Saya pernah menulis status facebook ketika usia pernikahan saya baru 4 tahun bahwa saya takut kalau cinta yang dulu tergantikan dengan hanya kompromi. Yah, kompromi dalam rumah tangga itu penting, sangat penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Tapi, saya pribadi inginnya kompromi dan rasa cinta itu berjalan beriringan, bukan salah satu mengungguli yang lainnya. Itu maksud status saya.
Sejak awal tahun 2017, setelah membaca postingan yang ditulis oleh Mavis Butterfield tentang 2017's Goals yang dia inginkan, saya merenung lagi. Salah satu goalnya adalah Date on My Husband Even More than I Do Now. Saya lantas mengingat-ingat lagi, kapan terakhir kali saya beneran "ngedate" bareng suami. Bukan berarti kami tidak pernah ngobrol bareng atau nonton film bareng lho, hehehe. Saya ingin lebih dari itu, dimana kami bisa ngobrol berdua di tempat lain (bukan di rumah kontrakan yang ngobrolnya harus pelan-pelan agar tidak kedengaran tetangga), berhaha-hihi berdua, memandang wajahnya dengan intens saat ngobrol itu. Yaaaaa semacam itulah, hehehe.
Ini waktu CFDan bareng di Jakarta |
Kenapa saya ingin ngedatenya itu di luar rumah, walaupun sebenarnya bila
hanya ngobrol saja itu bisa dilakukan di rumah? Karena tembok rumah
kontrakan saya terlalu tipis sehingga kami tidak enak bila ingin ngobrol
dengan suara yang keras atau mau ngegosipin tetangga lain atau mau
menghujat kebijakan dari salah satu anggota pemerintah (takutnya
tetangga malah ngeship anggota pemerintah yang kami hujat, kan bisa
berabe, hehehe).
Saya pun mikir lagi, "Iya ya, minimal sebulan sekali, saya ingin pergi berdua dengan suami ke tempat dimana kami bisa ngobrol atau ngedate tanpa ada tekanan harus begini harus begitu. Saya kerja dapat gaji buat apa, kalau enggak ada yang saya sisihkan untuk itu. Mumpung saya masih diberi kesempatan menikmati dunia bersama suami".
Iya kan kami belum punya anak dan saya sudah ada di titik pasrah tentang
yang satu itu, saya tidak mau bila perasaan saya ke suami juga jadi
biasa saja. Saya ingin rasa sayang saya dengannya selalu bertambah tiap
harinya. Saya ingin menjaga hubungan sakral suami istri selama-lamanya.
Terserah lah apa pendapat orang lain melihat atau membaca keinginan saya
ini.
Postingan curhat tentang: Berharap Ditanya, Kapan Hamilnya?
Banyak sih sebenernya cara menjaga hubungan itu. Salah satu cara yang saya pilih ya ini. Saya ingin menghadirkan momen ketika kami pacaran dulu. Eh iya, hubungan kami baik-baik saja kok, tidak bermasalah sama sekali. Saya hanya tidak ingin menjadi biasa saja dengan suami, just it!
Postingan curhat tentang: Berharap Ditanya, Kapan Hamilnya?
Banyak sih sebenernya cara menjaga hubungan itu. Salah satu cara yang saya pilih ya ini. Saya ingin menghadirkan momen ketika kami pacaran dulu. Eh iya, hubungan kami baik-baik saja kok, tidak bermasalah sama sekali. Saya hanya tidak ingin menjadi biasa saja dengan suami, just it!
Dari pemikiran itulah makanya saya kemudian berani mendadak liburan ke Cirebon. Tadinya saya ingin mengunjungi banyak tempat di Cirebon, tapi akhirnya saya sadar bahwa tujuan saya mengajak suami liburan ke Cirebon adalah untuk ngedate dengannya. Jadilah saya membuang semua keinginan saya itu dan berusaha menikmati momen bersama dengan suami.
Coba Teman ReeNgan bayangkan, malam Minggu di Cirebon, kami jalan kaki dari hotel ke stasiun Cirebon Prujakan hanya untuk duduk-duduk di pelataran stasiun menyaksikan orang-orang yang lalu lalang, kemudian beli nasi goreng dan nasi jamblang, lalu duduk-duduk lagi. Mungkin bagi orang yang memang niat jalan-jalan, kegiatan kami itu tidak berfaedah sama sekali, hahahaha. Tapi bagi saya, kegiatan kami itu sangat berfaedah. Sudah lama sekali, kami tidak melakukan hal itu. Mmmm... maksudnya ngomentarin semua kegiatan yang dilakukan oleh orang lain selagi kami duduk-duduk, uhuk!
Coba Teman ReeNgan bayangkan, malam Minggu di Cirebon, kami jalan kaki dari hotel ke stasiun Cirebon Prujakan hanya untuk duduk-duduk di pelataran stasiun menyaksikan orang-orang yang lalu lalang, kemudian beli nasi goreng dan nasi jamblang, lalu duduk-duduk lagi. Mungkin bagi orang yang memang niat jalan-jalan, kegiatan kami itu tidak berfaedah sama sekali, hahahaha. Tapi bagi saya, kegiatan kami itu sangat berfaedah. Sudah lama sekali, kami tidak melakukan hal itu. Mmmm... maksudnya ngomentarin semua kegiatan yang dilakukan oleh orang lain selagi kami duduk-duduk, uhuk!
Awalnya saya tidak memberi tahu rencana saya itu ke suami. Tiba-tiba saja saya sudah menjembrengkan rencana sampai bulan Desember, mau ke sini mau ke situ. Trus suami pasang muka bingung dan kurang setuju. Yaaa... saya ngerti sih, karena penghasilan kami memang masih kecil sedang kebutuhan kami banyak, jadi anggaran untuk berlibur itu ya minim sekali. Akhirnya saya jelaskan juga kenapa saya bisa seperti ini. Saya pun inginnya ke tempat-tempat yang dekat dan tidak harus menginap serta tidak harus ada momen khusus seperti hari ulang tahun atau ulang tahun pernikahan. Suami pun setuju.
Saya memang sudah ada rencana mau ngedate kemana tiap bulan sampai Desember nanti, tapi lagi-lagi rencana itu bisa berubah. Contohnya bulan ini, rencananya kami ingin naik kereta ke Cikarang, ngobrol-ngobrol sambil makan di stasiun Cikarang. Kalau bisa belanja di pusat grosir Cikarang ya hayuk, hehehe. Trus pulang. Tapi ternyata bulan ini saya diberi sakit sehingga harus beristirahat total di rumah, jadilah kemarin ngedatenya di klinik waktu nunggu giliran dipanggil dokter dan dipanggil apoteker, hehehe. Etapi setelah dipikir-pikir, bulan ini sebelum saya sakit, sepertinya kami sudah ngedate ke restoran Korea di plaza Kalibata, hihihi.
Teman ReeNgan gimana, masih suka ngedate dengan suami atau istri masing-masing? [] Riski Ringan
Hal2 sederhana kadang bagi kita sama pasangan menjadi hal yang menyenangkan , jalan kaki, bergandengan, makan nasi padang sebungkus berdua hehehe..
ReplyDeleteLho, sakit mba? Semoga lekas sehat kembali.
ReplyDeleteKalo aku tiap wiken diusahakan keluar rumah meski lokasinya deket. Pacaran si luar rumah hehe.