Tuesday, 14 August 2018

Dropping Box Sampah Kemasan dari PRAISE & Waste4change, Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah Kemasan


Assalaamu'alaikum...! ^_^

Sudah sebulan ini, saya dan suami belajar menjalani pola hidup zerowaste, yaitu sebuah gaya hidup dimana kami sebisa mungkin tidak membuat sampah yang tidak bisa dikomposkan. Selama sebulan ini pula, banyak hal yang menjadi pemikiran saya. Salah satunya adalah sampah kemasan sekali pakai. Ada banyak sekali kebutuhan primer kami yang dikemas dalam kemasan sekali pakai, diantaranya gula pasir, kecap manis, minyak goreng, susu, sabun cuci, pasta gigi, shampo dan masih banyak yang lainnya. Saya sampai berniat ingin menyurati perusahaan-perusahaan yang produknya saya pakai di rumah.

Lalu, Allah berkendak lewat KEB, saya bisa menghadiri Peluncuran 100 Dropping Box Sampah Kemasan di Jakarta dari PRAISE yang menggandeng waste4change. Fyuh... akhirnya salah satu persoalan saya terpecahkan. Apa itu PRAISE dan apa hubungannya dengan persoalan sampah kemasan yang saya hadapi?


PRAISE (Packaging and Recycling Assosiation for Indonesia Sustainable Environment/Asosiasi untuk Kemasan Daur Ulang bagi Lingkungan Indonesia yang Berkelanjutan) adalah asosiasi dari 6 perusahaan besar di Indonesia yang fokus pada pengelolaan sampah kemasan yang holistik di Indonesia. Keenam perusahaan tersebut adalah Unilever Indonesia, Coca-Cola, Indofood, Nestle, Tetra Pak, dan Danone. Bisa dibayangkan bukan, berapa banyak produk mereka di pasar Indonesia.

Seperti yang tadi saya bilang bahwa salah satu persoalan saya berkurang, yaitu soal kemasan sekali pakai. Di sekitar tempat tinggal saya, bank sampahnya sedang berhenti menerima sampah kemasan jenis tertentu karena kekurangan sumber daya untuk mengolahnya. Peluncuran dropbox ini merupakan angin segar untuk orang-orang seperti saya yang sedang kesusahan mencari alternatif pengganti kebutuhan primer yang lebih ramah lingkungan.

Kenapa sih saya kok enggak bosan-bosannya ngomongin soal zerowaste? Karena, menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun 2017 di seluruh Indonesia timbunan sampahnya sudah mencapai 65,8 juta ton per hari (guys, itu tahun 2017 lho, yang mana sekarang sudah Agustus 2018, sudah nambah berapa juta ton lagi? 😢). Jakarta saja nih, tiap harinya nyetor sampah 6000-7000 ton ke Bantar Gebang! Iya, di Jakartanya bersih karena sampahnya pindah tempat. Yes! Sampah yang tidak diolah itu HANYA pindah tempat, dia tidak menghilang dari bumi. Bahkan, menurut data dari Sustainable Waste Indonesia, dari semua sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia, hanya 69% yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), lalu baru 7% yang berhasil didaur ulang (masih sedikit ya).

Padahal, sudah ada undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang sampah lho. Contohnya Peraturan Pemerintah no.81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tanggan dan sampah sejenis sampah rumah tangga, Undang-Undang RI no.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dan peraturan menteri dalam negeri no. 33 tahun 2010 tentang pengelolaan sampah. Namun, memang menurut Bapak Isnawa Adji (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta), pemerintah punya batas pengelolaan sampah, yakni dari TPS hingga TPA. Makanya, pengelolaan sampah skala rumah tangga, dikelola oleh RT atau RW masing-masing, sehingga tergantung RT atau RWnya. Huft..

Etapi kita enggak boleh berkecil hati, Bapak Dr. Novrizal Tahar (Direktur Pengelolaan Sampah, Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI) mengatakan bahwa berlandaskan peraturan presiden no. 97 tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, pemerintah sudah menetapkan strategi pengelolaan sampah nasional. Sehingga ditargetkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mengurangi sampah sebesar 30%, dan dapat menangani tumpukan sampah sebesar 70%. Mari kita doakan.

100 Dropping Box Sampah Kemasan Persembahan PRAISE

Eh iya, jangan hanya berdoa, kita barengi dengan aksi nyata ya. Seperti yang dilakukan PRAISE ini yang didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI, dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut, sebagai langkah awal, PRAISE bermitra dengan waste4change akan menempatkan 100 Dropping Box di beberapa titik keramaian di Jakarta seperti halte transjakarta, apartemen, ritel, coworking space, dan tempat umum yang ramai lainnya. Dropboxnya sendiri dibuat menarik dan ada tutorial membuang sampahnya. Jadi nantinya sampah itu tidak akan asal buang. Saat ini, sudah ada 14 Dropbox yang dipasang, contohnya di Impact Hub Jakarta Jl. Kemang I No.7; Blok 71 Jakarta Ariobimo Sentral leverl 8; Cafe Gordi, Pocut Dara Jakarta Selatan; the Green Corner Jakarta, Three Buns Burger & Cocktail Jakarta Senopati Raya no.90 (lebih jelasnya bisa lihat di akun instagram, waste4change ya).

Kita juga bisa mengajukan proposal permintaan dropbox, dengan syarat tempat yang akan dipasangi dropbox adalah tempat ramai yang dilalui oleh sekitar 500 orang per harinya. Setelah dropbox penuh, menurut Bapak Mohamad Bijaksana Junerosano (Founder Waste4change), kita bisa menghubungi waste4change untuk nantinya akan ada mitra dari waste4change yang mengambil dan mengirimkannya ke waste4change untuk diolah. Jadi Dropping Box Sampah Kemasan dari PRAISE & waste4change ini pasti pemilahannya (kita langsung bisa memasukkan sampah ke lubang yang sesuai dengan petunjuk di dropbox), pasti prosesnya (sampah yang terkumpul akan diangkut oleh mitra dari waste4change), pasti daur ulangnya (sampah yang sudah terkumpul, akan disortir lagi, yang bisa direcycle akan dikirim ke pusat recycle & yang tidak bisa akan diolah oleh mitra waste4change), dan pasti edukasinya (dropbox ini kalau kita lihat foto di bawah, sudah dilengkapi dengan infografis cara membuang sampah yang benar). Teman ReeNgan bisa langsung ke websitenya waste4change di www.waste4change.com.

bijak kelola sampah, dropping box praise

Yuk, kita sebagai warga negara yang baik mari mulai mengelola sampah yang kita buat, tidak harus menunggu pemerintah atau legislatif membuat undang-undang atau peraturan. Saat ini, buang sampah di tong sampah sudah tidak cukup, kita harus mau memilah sampah kita. Ada satu hal yang saya tanamkan dalam hati saya "One person still matter", artinya apa yang kita lakukan untuk berubah lebih baik walaupun kita kira hanya kita saja sendirian yang melakukannya, itu dihitung dan membawa dampak lho untuk kita dan lingkungan kita. So, jangan menyerah kalau ada yang bilang, "Halah, enggak usah misah-misahin sampah gitu, nanti juga dicampur lagi". Tetap harus semangat dan pantang menyerah memilah sampah, bahkan bikin komposter sendiri. Sudah banyak kok yang bisa dan berhasil bikin komposter sendiri di rumah. Atau kita melangkah ke jenjang yang lebih keren yaitu zerowaste, membantu keinginan dari pemerintah yaitu mengurangi 30% sampah yang dihasilkan. Jika 30% jumlah penduduk di Indonesia tidak menghasilkan sampah saja, berarti butuh (30% penduduk Indonesia tahun 2018 yaitu 30% x 265 juta jiwa) 79,5 juta jiwa. Dari 79,5 juta, pastikan salah satunya adalah kita. [] Riski Ringan

12 comments:

  1. buset, timbunan sampah udah sampe 65,8 juta ton per hari??? saad ya.. semoga Dropping Box ini bisa menjadi solusi yaa :)

    ReplyDelete
  2. Semoga niat perintah bisa mengurangi timbungan sampah bisa terlaksana dgn lancar dan terlaksana. Kesadaran masyarakat memang harus terus didukung

    ReplyDelete
  3. Yuk kita bantu memilah sampah lewat dropping box biar Indonesia kurang sampah

    ReplyDelete
  4. Hi Mbak. Saya belakangan ini juga tertarik dengan kampanye zero waste. Cuma banyak nonton dari youtuber asing. Berharap gerakan ini mulai ramai dibicarakan di Indonesia. Agar semua bisa ramai2 melakukannya ya. Dropping box ini sebenarnya jadi langkah yang bagus. Semoga banyak didistribusikan.

    ReplyDelete
  5. Mendukung banget deh adanya dropping box ini. Semoga aja jauh dari tangan-tangan usil

    ReplyDelete
  6. Sampah ini terlihat seperti masalah sepele ya, padahal dampaknya sangat besar pada lingkungan.

    ReplyDelete
  7. Aku selalu buang sampah di tempatnya, sih. Kalau lagi di luar ga sembarang lempar, nyari tempat sampahnya dulu baru buang. Tapi kok ya kalau sampah di rumah masih aja suka nyampurin sampah kering dan basah. Padahal one person emang still matter, ya? *cubit diri sendiri*

    ReplyDelete
  8. Mudah-mudahan program ini sukses, semua masyarakat ikut teredukasi dengan melihat box nya dalam arti ga bingung buang sampahnya dikotak yang mana......

    ReplyDelete
  9. Saya baru mau belajar memilah sampah yang benar nih. Makasih infonya ya

    ReplyDelete
  10. Saya belum nie, palingan misahin plastik dan kertas saja.
    Bener-bener ingin disiplinkan diri untuk mengurangi sampah plastik.
    Meski hanya bisa menolak bungkus plastik setiap belanja meski kadang ga bisa nolak karena lupa bawa tas belanja.

    ReplyDelete
  11. Khusus sampah kemasan saset yg nggak diterima oleh lapak2 rongsokan kira2 ada yg mengolah daur ulangnya kah? Ini pertanyaan banyak teman2 dr bank2 sampah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di waste4change menerima beberapa sampah sachet, Kak. Kakak bisa langsung ke websitenya (waste4change), di situ dijelaskan sampah-sampah apa saja yang diterima dan cara mengirimkannya. Semangat Kak, semoga jawaban saya bisa membantu...

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...