Wheel of Death di Pondok Indah Mall 2, Menegangkan Tapi Menyenangkan

Assalaamu'alaikum..! ^_^

Waaaaaaaaa.... postingan terakhir riskiringan ternyata Februari 2018, berarti sudah berapa bulan enggak posting tuh, Februari, Maret, April, Mei, Juni. Hah! 5 bulan! Ya ya ya, kemarin-kemarin itu saya sibuk banget dengan 2 kerjaan yang akhirnya saya tinggalkan satunya karena enggak sanggup multitasking, hehehe. Bismillah semoga sekarang bisa update blog lagi seperti jamannya pertama kali punya blog ya, aamiin.

Ceritanya Idul Fitri kemarin itu saya mudik dadakan, karena Bapak mertua meninggal dunia (Innalillahi wa inna illaihi roji'uun), sehingga yang harusnya balik Jakarta H+7, jadi H+3 alias tanggal 18 Juni 2018. Hari Jumatnya (22 Juni 2018), saya berkesempatan ikut press conference atraksi Wheel of Death dan permainan Blocks Playground di Pondok Indah Mall 2. Enggak menyesal saya mengiyakan undangan ini, karena atraksinya benar-benar menegangkan tapi bikin senang *jangan mikir yang enggak-enggak lho*.

Nonton Langsung Syuting Indonesia Lawak Klub (ILK)

Indonesia Lawak Klub (sumber gambar : Google)

Tentunya tahu dong ya dengan acara TV satu ini, yang taglinenya "Mengatasi Masalah Tanpa Solusi". Saya, biarpun belum punya TV juga tahu acara ini lho. Saya pernah melihat beberapa episode ILK di Trans7. Kesan pertama, "Ya ampun gokil banget sih nih acara, bisa jadi obat lelah sepulang kerja". Tapi ya itu, karena belum punya TV jadinya ya tidak bisa nonton setiap saat ILK tayang. Paling nonton kalau sedang piket di apartemen teman suami saya. Kalau nonton streaming di Youtube itu lama, karena saya berlangganan paket internet murah meriah.

Nah, sekitar tanggal 2 Juni 2014, saya membaca timeline FB grup Blogger Reporter Indonesia (BRId), bahwa mereka mengundang anggotanya untuk hadir di acara pengambilan gambar ILK pada tanggal 5 Juni 2014. Senang sekali rasanya karena tanggal itu adalah tanggal yang istimewa untuk saya. Sayapun langsung mendaftar tapi ternyata acaranya siang, jadi saya tarik lagi komentar saya. Ternyata Bu Ernawati bilang kalau ada pengambilan gambar yang malam sekitar jam 18.30, langsung saya oke.

Singkat cerita, saya datang terlambat ke acara ILK, karena ada drama macet parah dan terjatuh di halte busway (sampai sekarang masih ngilu). Tapi karena saya sudah berjanji dan terus terang saja saya merasa sangat bahagia, saya tidak merasakan sakit. Sumpah selama acara saya tidak merasakan sakit di kaki saya.

Akhirnya saya bisa melihat langsung yang namanya Denny Chandra (beneran gemuk dan putih ^_^), Cak Lontong (tinggi orangnya), Fitrop (my favourite one, aslinya manis banget), Maman Suherman (beneran botak dan quotenya bagus-bagus). Saat itu juga hadir Izur Muhtar, Jarwo Kuwat, Komar, dan Gading Martin. Sekarang sudah iri??? *pasang kacamata hitam*

Dari scene pertama lalu iklan (istirahat) kemudian lanjut ke scene selanjutnya sampai yang terakhir, anda tahu apa yang saya lakukan? Hanya berhahahahaha hihihihi, dan wooowwww. Di situ saya betul-betul kagum dengan mereka, saling sahut menyahut dalam berlawak dan melemparkan candaan, tapi tetap sarat dengan pesan baik. Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema yang ditentukan, tidak jorok, dan diakhiri dengan quote yang serius dan bijak dari sang notulen, Maman Suherman. Selama itu pula pipi saya sampai harus saya pijat berkali-kali, karena tertawa terus. Saya tidak peduli apakah kamera menyorot ke saya atau tidak (fyi : saya ini narsis dan sadar kamera lho :P).

Proses pengambilan gambar ILK (dokumen pribadi)

Saya senang sekali, walau saya tidak bisa berfoto dengan para pelawak karena saya terlambat dan ini syuting malam. Sebuah pengalaman berharga sekali lagi mampir ke kehidupan saya. Dari melihat langsung ini, saya salut dengan ILK atas konsistensinya menampilkan lawakan yang menghibur namun sarat pesan dan tidak memihak. Semoga ILK akan terus mempertahankan konsistensi itu, dan bisa berjaya, amiiin. Terimakasih kepada BRId yang sudah mengizinkan saya untuk ikut dalam pengambilan gambar ILK, itu merupakan kado terindah untuk saya dari teman-teman blogger.

Quote saat itu adalah : "Ada kata ONE dalam INDONESIA"

(Apapun pilihan kita, mau koalisi atau oposisi jangan sampai terpecah belah karena kita tetap Indonesia)

Pantun dari Cak Lontong yang saya ingat : "Mulutmu hari maumu apa sih?"